Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menarik perhatian saat mengenakan selendang Kain Bentenan khas Minahasa, Sulawesi Utara, dalam Puncak Perayaan Natal Nasional 2024.
Selendang tersebut menjadi simbol penyambutan kedatangan Presiden Prabowo oleh Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin di Indonesia Arena GBK.
Dilansir dari keterangan Panitia Perayaan Natal 2024, Kain Bentenan, memiliki sejarah dan nilai budaya yang mendalam.
Nama Bentenan sendiri diambil dari sebuah pelabuhan utama di Sulawesi Utara, menandakan pentingnya kain ini dalam kehidupan masyarakat setempat.
Dalam tradisi Minahasa, Kain Bentenan digunakan dalam berbagai upacara adat, mulai dari pembangunan rumah, penentuan masa tanam, hingga persiapan berperang.
Selain itu, kain ini juga berperan penting dalam upacara daur hidup, seperti menyelimuti bayi yang baru lahir, digunakan saat pernikahan, hingga upacara kedukaan.
Kain Bentenan sempat menghilang dan tidak diproduksi selama lebih dari dua abad. Namun, upaya pelestarian wastra nusantara berhasil menghidupkan kembali kain ini, yang kini diproduksi secara komersial.
Dalam pembuatannya, Kain Bentenan menggunakan pewarna alami dari tumbuhan lokal seperti pohon Taun, Lelenu, Sangket, dan Semak Lenu, yang memperkuat keunikan dan keaslian kain ini.
Keindahan Kain Bentenan juga tercermin dari ragam motifnya, seperti Tonilama, Kokera, Pinatikan, Sinoi, Tinontom Mata, Tinompak Kuda, dan Kaiwu Patola.
Keberadaan motif-motif ini tidak hanya mencerminkan kreativitas masyarakat Minahasa, tetapi juga nilai filosofis yang kaya.
"Dengan mengenakan Kain Bentenan, Presiden Prabowo turut memberikan apresiasi terhadap wastra nusantara dan mengangkat kembali kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia," demikian petikan keterangan panitia.