Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan akan segera menghubungi PM Jepang Shigeru Ishiba guna menyegerakan rencana rekonstruksi untuk Palestina seperti disepakati semasa kunjungannya ke Malaysia baru-baru ini.
PM Anwar dalam sebuah pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan kolaborasi dan dukungan dari mitra-mitra di Asia Timur akan berperan penting dalam memastikan bahwa pembangunan kembali Gaza akan berjalan dengan cepat dan efektif.
Anwar juga mengatakan sangat penting untuk menyadari bahwa hilangnya lebih dari 46.700 jiwa warga Palestina dan lebih dari dua juta orang menjadi pengungsi, tidak dapat dan tidak boleh dilupakan.
Keadilan dan akuntabilitas atas aksi yang diambil selama konflik terjadi tetaplah penting, tambahnya.
Lebih dari itu, gencatan senjata tersebut harus menjadi batu loncatan menuju tujuan yang sudah lama tertunda mendirikan Negara Palestina yang layak, berdaulat dan merdeka. Sebuah perdamaian yang adil dan abadi bergantung pada penanganan akar penyebab konflik ini, kata Anwar.
Dalam pernyataannya, ia mengatakan menghargai upaya Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS) dalam memediasi negosiasi itu.
Ia juga memuji Presiden terpilih AS Donald Trump atas perannya dalam mewujudkan negosiasi tersebut.
Masyarakat internasional harus memastikan bahwa negosiasi itu ditegakkan, membuka jalan untuk pembicaraan ke tahap berikutnya yang akan mengarah ke fase ketenangan berkelanjutan dan pembangunan kembali Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Palestina, akan efektif pada Minggu (19/1). Itu menjadi langkah penting untuk memberikan bantuan bagi rakyat Gaza yang telah menanggung penderitaan luar biasa, kata Anwar.