Pontianak (ANTARA) - Pelajar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat dalam hal transaksi keuangan terutama pembayaran saat berbelanja lebih memilih dengan QRIS dibandingkan uang tunai.
Luzchie Keisah Quenov, pelajar SMA Negeri 1 Pontianak contohnya ia lebih banyak dan suka berbelanja di tempat usaha yang menyediakan QRIS karena lebih mudah dan efisien dibanding memakai uang tunai. Apalagi di kantin sekolahnya juga sudah menyediakan pembayaran dengan QRIS.
"Selain itu, saya juga tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang tunai untuk setiap pembayaran. Tentu dengan QRIS harus mempunyai akses ke internet. Saya lebih suka menggunakan QRIS karena keefektifannya dibanding uang tunai," di Pontianak, Rabu.
Sementara itu, pelajar lainnya Nurin Izzah, siswa SMAN 10 Pontianak mengaku ketika berbelanja dengan tantenya selalu menggunan pembayaran dengan non tunai atau tinggal scan QRIS. Pembayaran dengan non tunai tinggal scan QRIS dan tidak perlu repot membawa atau mengambil uang tunai saat membayar.
"Dengan HP, tinggal scan QRIS pembayaran selesai. Kita tidak perlu narik dulu ke ATM atau membawa uang tunai," jelas dia.
Sementara itu, Branch Office Head BRI Pontianak, Ardika Prasetyo menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 16 ribu titik marchant QRIS BRI di wilayah kerja yakni Kota Pontianak dan Kubu Raya. Menurutnya marchant tersebut tersebar paling dominan di tempat kuliner dan kawasan perdagangan atau dimanfaatkan oleh UMKM.
"Transaksi melalui QRIS saat ini terus meningkat dengan pertumbuhan setiap tahuannya sekitar 10 persen," papar dia.
Ia menjelaskan hadirnya QRIS bagi pelaku usaha tidak perlu lagi menyediakan lagi uang receh untuk uang kembali. Kemudian melalui BRI marchant transaksi keuangan dari penjualan tercatat dengan baik sehingga pembukuan usaha sangat baik pula.
"Bagi masyarakat dengan QRIS, bayar tinggal scan tidak perlu bawa uang tunai. Transaksi cepat dan mudah. Saat ini kemudahan transaksi keuangan hadir," kata dia.