Ketapang (ANTARA) - Motor jenis Vario terbakar di dalam area SPBU Sukabangun, Rabu pagi. Beredar informasi termasuk di media resmi kejadian itu ada kaitannya dengan kegiatan ilegal. Di antaranya karena pengisian tangki siluman, penbunan BBM dan lain sebagainya.
"Motor terbakar di SPBU kita (Sukabangun) bukan karena aktifitas ilegal. Pengisian tangki siluman dan penimbunan BBM di sini tidak ada. Kita ada rekaman CCTV semua," ungkap Manager Pemasaran SPBU Sukabangun, Sudirman kepada wartawan di kantornya.
Ia menjelaskan, kronologinya motor yang terbakar itu dibawa seorang laki-laki untuk mengisi pertalite. Kemudian saat pengisian itu ada minyak di motor itu tumpah dan sudah disuruhnya dorong menauh serta jangan menghidupkan motornya.
"Setelah didorong beberapa meter, pemilik menaiki motor dan menghidupkannya, terjadilah kebakaran itu. Kita pihak SPBU langsung sigap memadamkan menggunakan Apar (alat pemadam kebakaran)," jelas Sudirman.
Pemilik motor terbakar, Rodes menegaskan dirinya tidak menggunakan tangki siluman atau menimbun BBM. Tapi benar-benar hanya mengisi pertalite seperti biasanya.
"Saya guru di Yayasan Hidayatullah Rahman di Desa Kalinilam, singgah menggisi minyak setelah ambil baju dari tukang jahit Rahayu di samping Pasar Desa Sukabangun," ungkapnya.
Rodes menceritakan, kronologinya ketika ia mengisi minyak ternyata ada yang tumpah. Kemudian ada petugas menyuruhnya mendorong motornya menjauh dan jangan dihidupkan.
"Setelah didorong sekira 3 meter, saya menaiki motor dan menstater, lalu tiba-tiba ada api di motor saya. Saya mohon maaf kepada masyarakat khususnya pihak SPBU atas kejadian ini," tutur Rodes.