Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Selatan menggandeng BSSN RI meningkatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta memperkuat ketahanan siber nasional dari tingkat pusat hingga daerah, melalui penilaian tingkat kematangan keamanan sandi dan siber.
Plt Sekretaris Diskominfo Kalsel Sucilianita Akbar mengatakan penilaian yang dilakukan Tim Assesor Badan Sandi dan Siber Negara Republik Indonesia (BSSN RI) ini bagian dari upaya meningkatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik serta memperkuat ketahanan siber.
“Penilaian ini juga menjadi bagian proses evaluasi terhadap kesiapan dan implementasi keamanan informasi di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel,” katanya di Banjarbaru, Selasa.
Diskominfo Kalsel juga telah mempersiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk penilaian indeks keamanan sandi dan siber versi 5.0 di lingkup Pemprov Kalsel.
“Insyaallah kita siap untuk dinilai pada hari ini, karena memang penilaian ini sudah terjadwal sebelumnya. Kami bahkan sudah menyiapkan dokumen yang diperlukan sejak beberapa bulan sebelumnya,” ujarnya.
Ia berharap hasil terbaik pada penilaian kali ini, meskipun ada beberapa penambahan elemen penilaian pada indeks keamanan sandi dan siber versi 5.0.
“Penilaian tahun 2025 tentu berbeda dengan 2024, di mana pada tahun ini memakai versi 5.0 sehingga ada beberapa poin yang belum ada di versi sebelumnya. Dengan adanya penambahan poin penilaian, tentunya akan ada selisih, namun kita tetap berharap nilai indeks kita bisa meningkat dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Ketua Tim Assesor BSSN RI Raden Muhammad lval Tirtakusumah mengatakan pada penilaian ada dua instrumen yang akan menjadi fokus tim asesor.
“Untuk instrumen pertama kita melakukan verifikasi keakuratan Indeks KAMI (Keamanan Informasi) yang memang dilaporkan setiap tahunnya oleh pemerintah daerah. Kemudian ada instrumen keamanan siber yang memang lebih komprehensif di mana hasilnya nanti digunakan oleh Presiden untuk melihat nilai kematangan keamanan siber nasional,” katanya.
Dalam penilaian ini, BSSN akan menggunakan sejumlah metode, seperti wawancara, diskusi, dan penunjukan bukti-bukti dari setiap pertanyaan yang diajukan.
“Jadi ketika pertanyaan yang kita ajukan dijawab iya atau sudah terpenuhi, itu akan kita minta buktinya,” ujarnya.
Pada penilaian kali ini, pihaknya akan mengadopsi penilaian Indeks KAMI 5.0 di mana ada penambahan beberapa kontrol atau pertanyaan seperti perlindungan data pribadi, threat intelegent, cloud service, dan lainnya.
“Dengan begitu otomatis penilaian Indeks KAMI-nya juga menyesuaikan. Karena ada penambahan pertanyaan baru, sehingga kemungkinan nilai Indeks KAMI Kalsel akan berkurang sedikit, karena ada beberapa kontrol yang mungkin belum terpenuhi semua. Meskipun begitu kita harapkan turunnya tidak signifikan, dan rekan Diskominfo Kalsel bisa memenuhi kontrol yang kurang tersebut secepatnya,” katanya.
