Pontianak (ANTARA) - Kepala Penerangan Kodam XII/Tpr, Kolonel Eko Wardono mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan pembentukan dua Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) baru di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) XII/Tanjungpura.
"Pembentukan satuan ini merupakan langkah strategis TNI AD untuk memperkuat Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) sekaligus mendukung pembangunan nasional di bidang kesejahteraan masyarakat," kata Eko Wardono di Sungai Raya, Senin.
Dua Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan tersebut adalah Yonif TP 833/Bumi Daranante yang berkedudukan di Kabupaten Sanggau, kemudian Yonif TP 832/Pawan Asasta berkedudukan di Kabupaten Ketapang.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa batalyon baru nantinya akan memiliki kemampuan lebih untuk menjangkau wilayah, merespons isu-isu lokal secara optimal, dan berbuat langsung bagi masyarakat dalam mendukung stabilitas daerah.
Selain memperkuat pertahanan, kehadiran satuan-satuan baru ini juga diarahkan untuk mendukung program pemerintah seperti swasembada pangan, energi, dan pemerataan ekonomi dari desa, sejalan dengan Astacita Presiden RI. Peran mereka juga mencakup kegiatan sosial, kesehatan, hingga tanggap darurat bencana.
Di wilayah Kodam XXII/Tambun Bungai yang bermarkas di Palangka Raya, juga dibentuk sejumlah satuan baru, antara lain Yonif TP 830/Isen Mulang, Yonif TP 831/Panjunjung Tarung, Yonif TP 829/Bumi Antaludin, dan Yonif TP 828/Banua Warani Mattone.
Ke depan, akan dilakukan penataan organisasi lanjutan. Kodam XII/Tpr dijadwalkan membentuk Brigif 31/Kubu dan Yonif TP 885/Hulu Balang di Kabupaten Kubu Raya. Sementara Kodam XXII/Tambun Bungai akan mendirikan Yonif TP 883/Tamanggung Awan dan Yonif TP 884/Sa-Ijaan.
Kolonel Eko menegaskan keberadaan satuan baru ini juga akan membantu pemerintah daerah mempercepat pengembangan wilayah.
"“Pembentukan Kodam baru dan Batalyon Teritorial Pembangunan adalah langkah holistik yang memperkuat pertahanan negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan sinergi kuat antara kekuatan militer dan kebutuhan sipil," katanya.
