Pontianak (ANTARA) - Ratusan atlet dari berbagai perguruan pencak silat di Kalimantan Barat ambil bagian dalam Kejuaraan Pencak Silat Wekasan Competition II 2025 yang resmi dibuka di GOR Terpadu Ayani Pontianak, Jumat.
"Ajang ini menjadi salah satu turnamen bergengsi antar pelajar di Kalbar, sekaligus diharapkan dapat melahirkan atlet unggulan yang mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional. Pencak silat bukan hanya sekadar olahraga bela dirI, Ia adalah warisan budaya Nusantara yang lahir dari akar peradaban bangsa kita sendiri," kata Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Harisson saat membuka kejuaraan yang memperebutkan Piala Sultan Pontianak IX, di Pontianak, Jumat.
Ia menegaskan, pencak silat di Kalbar memiliki jejak panjang dan mendalam. Seni bela diri ini tidak hanya hidup di gelanggang, tetapi juga menjadi bagian dari adat, nilai kemasyarakatan, dan spiritualitas masyarakat.
"Di lingkungan kesultanan, silat bukan hanya untuk membela diri, melainkan juga mengajarkan adab, kehormatan, keberanian, dan tanggung jawab. Banyak aliran silat di Kalbar tumbuh dari perguruan tua yang diwariskan turun-temurun, dengan akar kuat pada nilai lokal seperti Silat Melayu dan aliran lainnya," katanya.
Harisson menilai kejuaraan ini bukan semata ajang kompetisi olahraga, tetapi juga upaya melanjutkan mata rantai sejarah sekaligus meneguhkan identitas budaya bangsa. Ia memberikan apresiasi kepada panitia, IPSI Kalbar, serta Kesultanan Pontianak yang konsisten mendukung pelestarian pencak silat di tanah Borneo.
"Melalui kejuaraan ini, saya berharap lahir lebih banyak atlet pencak silat Kalbar yang mampu menorehkan prestasi tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga nasional dan internasional. Dunia kini mulai membuka mata terhadap kekayaan budaya Indonesia, apalagi sejak pencak silat diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2019," katanya.
Ia juga berpesan kepada seluruh peserta agar menjunjung tinggi sportivitas dan menjadikan pencak silat sebagai sarana pembentukan karakter.
"Bertanding lah dengan jiwa ksatria, hormati setiap lawan sebagai saudara seperguruan dalam perjuangan dan kehormatan," kata dia.
