Kayong Utara (ANTARA) - Di pagi yang cerah di wilayah kepulauan Pelapis, halaman SDN 02 Desa Pelapis dipenuhi gelak tawa anak-anak yang berkumpul dengan antusias. Mereka bukan menunggu upacara atau perlombaan, melainkan sesi pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Melalui program DIB Care, PT Dharma Inti Bersama (DIB) menghadirkan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi siswa SDN 02 Desa Pelapis, SDN 07 Desa Pelapis, dan SDN 06 Pulau Meledang, sebuah program yang dibuat untuk membangun kebiasaan kesehatan sejak dini, untuk menjadi dasar penting kebiasaan, tumbuh kembang, kemampuan belajar, hingga produktivitas generasi di masa depan.
Di depan para siswa, dr. Noni Priscilia, dokter perusahaan PT Dharma Inti Bersama (DIB), bersama tenaga kesehatan Puskesmas Desa Pelapis, memulai sesi edukasi interaktif. Bukan sekadar ceramah yang panjang, tetapi peragaan dan permainan yang mengundang rasa ingin tahu anak-anak. Dengan penuh kesabaran, dr. Noni memperagakan cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar, mengajak para siswa mengikuti enam langkah mencuci tangan yang dibuat sederhana dan menyenangkan. Setiap gerakan; membasahi tangan, menggunakan sabun, menggosok seluruh bagian minimal 60 detik, hingga membilas dan mengeringkan, dipraktikkan bersama sambil diselingi canda dan tawa.
Wajah ceria para siswa semakin lengkap saat mereka menerima sikat dan pasta gigi anak sebagai bekal membiasakan PHBS di rumah. Namun dibalik aktivitas yang terlihat sederhana itu, tersimpan pesan mendalam.
“Ketika anak-anak terbiasa menjaga kebersihan diri, risiko penyakit seperti diare, cacingan, ISPA, dan karies gigi dapat ditekan. Ini berdampak langsung pada konsentrasi belajar, kehadiran di sekolah, hingga pertumbuhan fisik mereka. Anak yang sehat adalah anak yang lebih siap menyerap pelajaran dan berkembang optimal,” jelas dr. Noni.
Baginya, edukasi PHBS bukan sekadar upaya preventif, tetapi intervensi perilaku yang mempengaruhi masa depan anak. “Edukasi semacam ini adalah proses mengubah kebiasaan sejak usia sekolah agar menjadi budaya di keluarga dan masyarakat,” Dokter Noni menegaskan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat tidak hanya berperan mencegah penyakit, tetapi juga berkaitan erat dengan kualitas perkembangan anak.
Program ini terlaksana berkat kerjasama PT DIB dengan Puskesmas Desa Pelapis. Pihak Puskesmas menyambut baik program dan kerjasama ini. Hal ini adalah bentuk kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan warga, khususnya anak-anak sekolah.
Seno Ario Wibowo, External Relation Manager PT DIB, menegaskan bahwa kegiatan edukasi PHBS merupakan bagian dari inisiatif CSR DIB Care yang konsisten dilakukan setiap bulan. Pada pelaksanaan perdananya, sebanyak 138 anak tercatat menerima manfaat langsung. “Kami berkomitmen mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Desa Pelapis sebagai komunitas terdekat dengan Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP). Melalui DIB Care, kami ingin memastikan anak-anak di wilayah ini mendapatkan akses edukasi dan pelayanan kesehatan dasar secara gratis dan berkelanjutan,” ujarnya.
Program edukasi PHBS melengkapi rangkaian layanan kesehatan yang telah dijalankan DIB Care, mulai dari pemeriksaan kesehatan rutin hingga pemberian makanan tambahan. Dengan mengedepankan pendekatan edukatif dan preventif, DIB berharap dapat mengambil bagian dalam mewujudkan generasi muda Pelapis yang sehat, cerdas, dan produktif.
Di balik senyum anak-anak itu, terdapat harapan baru. Bahwa kebiasaan sederhana yang dibangun hari ini dapat menjadi pondasi yang menggerakkan masa depan warga desa Pelapis untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dari halaman sekolah kecil di tengah gugusan pulau Karimata, menuju masa depan yang lebih sehat bagi generasi penerusnya.
