Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) Mabes TNI Brigjen TNI Osmar Silalahi mengatakan prajuritnya harus berjalan kaki sepanjang 15 kilometer sambil membawa logistik 15 kilogram per orang demi memenuhi kebutuhan hidup korban bencana di Sumatera Barat (Sumbar).
Hal tersebut dilakukan prajurit TNI karena akses jalan menuju lokasi bencana terputus akibat terkena banjir dan tanah longsor.
"Ini beban yang diangkut oleh masing-masing prajurit 15 kilogram, menempuh perjalanan 15 kilometer," kata Osmar saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Osmar mengatakan, personel yang dikerahkan untuk berjalan kaki berasal dari Kodim 0305/ Pasaman, Kodam XX Imam Bonjol.
Prajurit yang terdiri dari 10 orang itu harus berjalan dari titik posko logistik ke sebuah desa terdampak banjir dan tanah longsor yang sulit diakses.
Selama menempuh perjalanan, Osmar mengaku prajuritnya dihadapkan dengan medan yang tidak mudah.
"Sepanjang 15 kilometer itu dengan cara menyeberangi sungai, sehingga total perjalanannya menjadi satu jam lebih," kata Osmar.
Semua upaya itu dilakukan prajurit TNI agar logistik sampai kepada warga.
Tidak hanya di Sumatera Barat, Osmar memastikan upaya jalan kaki menembus medan sulit itu juga dilakukan TNI di wilayah bencana lain yakni Sumatera Utara dan Aceh.
"Upaya tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini," kata Osmar.
Dengan adanya upaya ini, Osmar berharap bantuan logistik bisa sampai ke seluruh wilayah bencana dengan maksimal.
Untuk diketahui, saat ini personel Kesehatan TNI AD dari Brigif TP 90/Yudha Giri Dhanu dan Yonif TP 854/Dharma Kersaka Kodam Iskandar Muda berjalan kaki menembus lokasi tanah longsor untuk memberikan obat dan layanan kesehatan kepada korban bencana di Desa Pameu dan Desa Lut Jaya, Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah.
Di hari yang sama, Personel Kodim 0108/Agara juga berjalan kaki sambil memikul logistik korban bencana melewati jalur terputus menuju Desa Rumah Bundar, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.
