Pontianak (ANTARA) - Menjadi provinsi dengan luas terbesar kedua di Indonesia, serta potensi kekayaan alam yang dimiliki menjadikan Kalimantan Barat memiliki peluang dan tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah bagaimana putra daerah dapat terlibat dan berkontribusi dalam proses pembangunan dan pemanfaatan potensi yang dimiliki. Saat ini sesuai dengan Permenko No. 16/2025, terdapat sembilan kawasan industri di Pulau Kalimantan yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Empat diantaranya berada di Kalimantan Barat.
Kondisi ini menunjukan bahwa saat ini dan kedepan pembangunan di Kalbar akan berjalan sangat masif. Pembangunan PSN dan beberapa proyek strategis pemerintah provinsi Kalbar tentu akan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dengan berlatar ilmu dan kemampuan di bidang teknik. Kebutuhan insinyur dari berbagai spesialisasi akan meningkat.
Merespon tantangan dan kebutuhan ini, PT Dharma Inti Bersama sebagai pengelola Kawasan Industri Penebang (KIPP) salah satu PSN di Kalimantan Barat melakukan program Operations Development Program (ODP). Program ini adalah bentuk inisiatif, perhatian dan kontribusi perusahaan dalam mendukung pengembangan SDM di Kalimantan Barat. Dengan keyakinan bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi, talenta dan tenaga muda yang perlu didukung dan diberi kesempatan, kegiatan ODP ini menjadi bukti peran positif swasta terhadap pembangunan SDM daerah, tidak semata pembangunan fisik semata namun juga SDM yang akan membangunnya.
Operations Development Program (ODP) dilakukan DIB sebagai upaya perusahan untuk memprioritaskan dan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja asli Kalimantan Barat. Di KIPP serapan tenaga kerja lokal menjadi prioritas. Kehadiran KIPP tidak hanya membangun industri, tetapi juga membuka peluang bagi putra-putri daerah untuk maju dan bersama membangun daerah serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. ODP berlangsung pada awal Desember 2025, bertempat di Ruang Conference Universitas Tanjungpura (Untan), acara ini mampu mengumpulkan ratusan kandidat putra daerah dari berbagai kabupaten untuk selanjutnya akan mendapatkan pembekalan intensif berupa penguatan leadership, technical skill, hingga exposure ke praktik industri modern. Tidak hanya itu, program ini juga membuka kesempatan bagi peserta untuk memperoleh pengalaman belajar di luar negeri, seperti Tiongkok.
Antusiasme para peserta yang hadir saat Walk-in Interview ODP terlihat dari jumlah peserta yang hadir, namun juga dari cerita yang disampaikan dalam proses wawancara. Tidak hanya sekedar membawa CV, peserta yang hadir juga menunjukan tekad dan semangat untuk ambil bagian dalam pembangunan tanah kelahirannya. Bagi mereka, ODP yang dilakukan DIB bukan sekadar event. Ini adalah peluang untuk menjadi engineer muda di industri besar.
Di antara pelamar, ada yang menempuh perjalanan panjang, naik kapal berjam-jam demi mengikuti proses rekrutmen. Beberapa di antara mereka bahkan sudah mencoba melamar berkali-kali sebelum akhirnya lolos seleksi.
“Program ini bisa mewujudkan mimpi saya sebagai seorang engineer. Saya berharap dapat mengembangkan karier di KIPP. Melalui ODP ini, para fresh graduate seperti saya punya kesempatan dan dipersiapkan untuk bersaing serta membangun jalur karir yang lebih jelas kedepannya,” ucap Robin, salah satu pelamar asal Kayong Utara.
Saat ini, 69 persen tenaga kerja yang terserap di KIPP adalah pekerja yang berasal dari Kalimantan Barat, dan angka akan terus diupayakan untuk meningkat. Dengan semakin banyak tenaga kerja setempat yang terserap, diharapkan menimbulkan multiplier effect bagi Kabupaten Kayong Utara, sehingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kayong Utara terus meningkat.
