Pontianak (ANTARA Kalbar) - Budianto (43), tukang becak yang diduga stress, nekat membakar dirinya bersama becak dan kardus yang sebelumnya telah dikumpulkannya untuk dijual.
"Aksi nekat yang dilakukan bang Budianto di depan TK Pertiwi Jalan Ampera Sanggau, tadi siang sekitar pukul 11.40. Dia membakar dirinya dengan cara menyiramkan bensin terlebih dahulu ke sekujur tubuh dan becak miliknya lalu menyulutnya dengan korek api," kata Murni, adik kandung Budianto, Selasa.
Aksi nekatnya itu membuat sekujur tubuhnya terbakar. Warga sekitar yang mengetahui hal itu, langsung memberikan pertolongan kepada Budianto dengan menyiramnya dengan air. Budianto pun lantas dilarikan ke RSUD Sanggau untuk mendapatkan pertolongan.
Murni mengatakan kalau abangnya tersebut memang mengalami gangguan jiwa. Aksi bakar diri tersebut bukan yang pertama kalinya, melainkan sudah yang ketiga kali.
"Namun baru kali ini berhasil. Sebelumnya sudah sempat menyiramkan bensin, namun cepat diketahui oleh warga, sehingga aksinya tersebut gagal," tuturnya.
Budianto membakar dirinya dengan menggunakan kardus yang dikumpulkannya yang rencananya akan dijual dan menunggu orang yang akan mengambilnya.
Namun saat itu, Budianto menyusun kardus tersebut dan meletakkan becaknya di atas kardus, lantas dirinya masuk ke dalam kardus yang memang sudah dibuatnya untuk dirinya masuk.
Bensin pun disiramkan di sekeliling kardus. Begitu dirinya masuk ke dalam kardus, korek api gas yang dibawanya langsung dihidupkannya. Api pun langsung menyambar dirinya.
Menurut Murni, abangnya tersebut sejak pulang dari bekerja dari Malaysia sudah ada gangguan. Budianto suka berbicara dan tertawa sendiri. Untuk berkumpul bersama keluarga pun dirinya tidak pernah.
Lebih suka untuk menyendiri. Bahkan Budianto sering mendapatkan bisikan yang menyuruhnya untuk membunuh ibu kandungnya sendiri.
"Dia sudah delapan tahun bekerja di saumel Malaysia dan pernah pulang sekali ke Sanggau dan berangkat lagi sempat membuat paspor. Tiba-tiba tidak tahu ada masalah apa, Budianto di penjara di Malaysia dan begitu keluar, Budianto lantas dipulangkan ke Sanggau tanpa membawa barang-barang apapun, hanya mengenakan kaos tak belengan dan celana, semenjak itulah, Budianto sudah stres," katanya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Aksi nekat yang dilakukan bang Budianto di depan TK Pertiwi Jalan Ampera Sanggau, tadi siang sekitar pukul 11.40. Dia membakar dirinya dengan cara menyiramkan bensin terlebih dahulu ke sekujur tubuh dan becak miliknya lalu menyulutnya dengan korek api," kata Murni, adik kandung Budianto, Selasa.
Aksi nekatnya itu membuat sekujur tubuhnya terbakar. Warga sekitar yang mengetahui hal itu, langsung memberikan pertolongan kepada Budianto dengan menyiramnya dengan air. Budianto pun lantas dilarikan ke RSUD Sanggau untuk mendapatkan pertolongan.
Murni mengatakan kalau abangnya tersebut memang mengalami gangguan jiwa. Aksi bakar diri tersebut bukan yang pertama kalinya, melainkan sudah yang ketiga kali.
"Namun baru kali ini berhasil. Sebelumnya sudah sempat menyiramkan bensin, namun cepat diketahui oleh warga, sehingga aksinya tersebut gagal," tuturnya.
Budianto membakar dirinya dengan menggunakan kardus yang dikumpulkannya yang rencananya akan dijual dan menunggu orang yang akan mengambilnya.
Namun saat itu, Budianto menyusun kardus tersebut dan meletakkan becaknya di atas kardus, lantas dirinya masuk ke dalam kardus yang memang sudah dibuatnya untuk dirinya masuk.
Bensin pun disiramkan di sekeliling kardus. Begitu dirinya masuk ke dalam kardus, korek api gas yang dibawanya langsung dihidupkannya. Api pun langsung menyambar dirinya.
Menurut Murni, abangnya tersebut sejak pulang dari bekerja dari Malaysia sudah ada gangguan. Budianto suka berbicara dan tertawa sendiri. Untuk berkumpul bersama keluarga pun dirinya tidak pernah.
Lebih suka untuk menyendiri. Bahkan Budianto sering mendapatkan bisikan yang menyuruhnya untuk membunuh ibu kandungnya sendiri.
"Dia sudah delapan tahun bekerja di saumel Malaysia dan pernah pulang sekali ke Sanggau dan berangkat lagi sempat membuat paspor. Tiba-tiba tidak tahu ada masalah apa, Budianto di penjara di Malaysia dan begitu keluar, Budianto lantas dipulangkan ke Sanggau tanpa membawa barang-barang apapun, hanya mengenakan kaos tak belengan dan celana, semenjak itulah, Budianto sudah stres," katanya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012