Sanggau (ANTARA Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menjanjikan akan mengucurkan anggaran Rp 2 miliar untuk pembenahan bangunan rumah Betang Dori` Mpulor yang terletak di Kabupaten Sanggau.
"Saya melihat, pembangunan rumah adat Dayak di Kabupaten Sanggau ini sudah sangat baik, hanya saja masih ada beberapa bagian yang perlu dibenahi seperti pengadaan lapangan yang belum dilakukan pengaspalan dan beberapa bagian bangunan lainnya yang masih perlu pembenahan," kata Cornelis usai meresmikan Rumah Betang Dori` Mpulor, di Kabupaten Sanggau, Sabtu.
Menurutnya, dengan dibangunnya rumah betang tersebut, bukan hanya menjadi simbol eksistensi dari masyarakat Dayak, tetapi juga menjadi tempat untuk melestarikan adat dan budaya masyarakat Dayak Kabupaten Sanggau.
Cornelis menyatakan, keberadaan rumah adat dalam pelestarian budaya warisan leluhur sangat penting di tengah era globalisasi yang menyebabkan proses perubahan sosial, yang jika tidak dianulir dengan baik dapat berdampak pada tergerusnya nilai-nilai budaya.
Terlebih di era globalisasi ini banyak kemudahan-kemudahan yang menyebabkan budaya-budaya asing dapat dengan mudah masuk ke dalam suatu negara.
"Pengaruh budaya asing juga tidak semuanya baik dan cocok, misalnya saja di Indonesia yang mendapatkan pengaruh budaya asing. Akan tetapi pengaruh budaya asing memiliki dampak positif dan juga dampak negatif," tuturnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Saya melihat, pembangunan rumah adat Dayak di Kabupaten Sanggau ini sudah sangat baik, hanya saja masih ada beberapa bagian yang perlu dibenahi seperti pengadaan lapangan yang belum dilakukan pengaspalan dan beberapa bagian bangunan lainnya yang masih perlu pembenahan," kata Cornelis usai meresmikan Rumah Betang Dori` Mpulor, di Kabupaten Sanggau, Sabtu.
Menurutnya, dengan dibangunnya rumah betang tersebut, bukan hanya menjadi simbol eksistensi dari masyarakat Dayak, tetapi juga menjadi tempat untuk melestarikan adat dan budaya masyarakat Dayak Kabupaten Sanggau.
Cornelis menyatakan, keberadaan rumah adat dalam pelestarian budaya warisan leluhur sangat penting di tengah era globalisasi yang menyebabkan proses perubahan sosial, yang jika tidak dianulir dengan baik dapat berdampak pada tergerusnya nilai-nilai budaya.
Terlebih di era globalisasi ini banyak kemudahan-kemudahan yang menyebabkan budaya-budaya asing dapat dengan mudah masuk ke dalam suatu negara.
"Pengaruh budaya asing juga tidak semuanya baik dan cocok, misalnya saja di Indonesia yang mendapatkan pengaruh budaya asing. Akan tetapi pengaruh budaya asing memiliki dampak positif dan juga dampak negatif," tuturnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012