Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, berencana mengembangkan budi daya kepiting bakau untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mempercepat pembangunan di pesisir kabupaten ini.

"Sudah banyak pihak yang mengakui kalau kepiting Kubu Raya lebih bagus dibanding daerah lain. Selain dagingnya padat, ukurannya juga besar sehingga memiliki kualitas ekspor," kata Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya Suharjo di Sungai Raya, Minggu.

Menurutnya, dengan prospek yang baik tersebut, pihaknya akan menjalankan program budi daya kepiting yang sudah digaungkan sejak 2010.

"Sebenarnya untuk program pembudidayaan kepiting bakau ini memang sudah lama kita rencanakan. Namun, baru pada 2012 program itu kami jalankan," tuturnya.

Dia menjelaskan, guna mengembangkan potensi kepiting dan udang galah, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kubu Raya (KKR) melibatkan Pemprov Kalbar dan Departemen Kelautan dan Perikanan RI.

Suharjo mengatakan, prospek perikanan Kubu Raya memang sangat menjanjikan. Sebab, sebagai daerah yang sebagian besar daerahnya berada di kawasan pesisir pantai dan perairan, menjadikan kabupaten ini sebagai salah satu daerah perikanan yang memiliki peran besar bagi Kalbar.

Tidak hanya potensi perikanan ikan air tawar dan air asin yang bisa diandalkan, kepiting dan udang galah juga menjadi salah satu varian perikanan yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan.

Dia juga menjelaskan, kualitas kepiting dan udang galah di Kubu Raya sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis dan alam di Kubu Raya. Hal itu mengakibatkan pertumbuhan habitat ikan dan sejenisnya memiliki karakteristik tersendiri.

Namun, dia menyadari selama ini kebiasaan masyarakat yang menangkap kepiting dari alam, bisa berpengaruh pada populasi kepiting itu sendiri.

Jika tidak diantisipasi sedini mungkin, bisa mengakibatkan kepunahan kepiting sehingga berpengaruh pada kondisi dan ekosistem yang ada.

"Untuk itu, mulai tahun ini kami akan melakukan pengembangbiakan kepiting di beberapa lokasi yang cocok seperti Kecamatan Kubu dan sekitarnya," kata Suharjo.

Selain sebagai langkah menyelamatkan habitat kepiting, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengingat prospek kepiting dan udang galah ke depan masih sangat baik.

"Bayangkan saja, kalau makan di restoran, harga satu porsi kepiting mencapai puluhan bahkan ratusan ribu rupiah. Peluang ini yang akan kami tangkap," tuturnya.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012