Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Amin, penemu "mixer kit" yang dapat menggantikan fungsi BBM serta memaksimalkan kinerja mesin kendaraan dengan menggunakan bahan bakar elpiji sedang memperjuangkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) atas temuannya sebelum dapat digunakan masyarakat.

"Untuk proses pengajuan HaKI dan SNI ini sudah dua bulan lalu kita ajukan. Namun, sistem birokrasi yang rumit mengakibatkan saya sedikit kewalahan untuk pengajuannya, karena saya sempat dilempar kesana-kemari oleh dinas terkait baik di provinsi maupun di tingkat pusat," kata Amin di Sungai Raya, Minggu.

Menurutnya, untuk mendapatkan HaKI memang memerlukan waktu yang cukup lama, makanya dia berharap untuk sementara ini SNI bisa cepat selesai agar produk yang diciptakannya bisa mendapat pernyataan keamanan dari pemerintah pusat dan masyarakat merasa aman saat menggunakannya alat buatannya.

"Sesuai dengan tujuan saya membuat "mixer kit" ini untuk membantu masyarakat nelayan di daerah pesisir yang ada di Kubu Raya. Saya sendiri berasal dari keluarga nelayan, sehingga saya tau bagaimana sulitnya meningkatkan kesejahteraan hidup, terlebih dengan semakin mahalnya harga BBM saat ini," tuturnya.

Dia menjelaskan, "mixer kit" berguna sebagai media penyaring dalam mesin yang mampu menggantikan bahan bakar minyak ke gas, dimana alat itu juga mampu memaksimalkan kinerja mesin dengan menggunakan dua bahan bakar secara bergantian.

Menurutnya, keberhasilan pihaknya dalam mengembangkan "mixer kit" pada mesin sampan bermotor tersebut juga sudah bisa dilakukan pada mesin lainnya.

Kemudian pihaknya juga mengembangkan penggunaan "mixer kit" itu pada mesin kendaraan sampan bermotor yang menggunakan bahan bakar diesel. Dimana fungsi "mixer kit" itu masih sama, dan dapat memaksimalkan kinerja mesin yang dapat menggunakan dua bahan bakar sekaligus secara bergantian.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012