Stress Saat Bekerja Dapat Memicu Serangan Jantung

Rabu, 19 September 2012 9:19 WIB

Jakarta (ANTARA Kalbar) - Pekerjaan yang menumpuk dan tidak bisa diselesaikan bisa menjadi kombinasi yang mematikan terhadap jantung.

Para ahli menganalisa 13 penelitian di Eropa terhadap hampir 200 ribu orang dan kesimpulannya "stres kerja"  berkaitan dengan penambahan risiko 23 persen terserang penyakit jantung  maupun meninggal karena jantung koroner.

Risiko itu masih lebih kecil dibandingkan dengan merokok atau malas berolahraga, seperti dikatakan dalam jurnal mediaThe Lancet. 

Yayasan Jantung Inggris mengatakan stress adalah penyebabnya.

Tersiksa karena pekerjaan merupakan salah satu jenis stress. Peneliti University College London mengatakan bekerja dengan profesi apapun bisa terkena risiko stress, tapi lebih sering terjadi pada pekerjaan  yang lebih mengandalkan otot.

Seorang dokter yang dalam pekerjaannya banyak mengambil keputusan  lebih kecil kemungkinannya  terkena stress dibandingkan dengan buruh yang bekerja di pabrik.

"Penelitian kami menggambarkan bahwa  meskipun kecil, stress bekerja bisa menimbulkan resiko terkena penyakit jantung koroner seperti serangan jatung," ujar salah satu peneliti dari Universitas London Prof Mika Kivimaki. 

Ia mengatakan mengurangi stress dalam bekerja bisa mencegah 3,4 persen kasus penyakit jantung. Berhenti merokok bisa mencegah 36 persen risiko terkena penyakit jantung. 

Menurut dia, stress dalam bekerja juga bisa memicu  gaya hidup  yang tak baik bagi jantung. 

"Banyak perokok, jika stress akan merokok lebih banyak lagi. orang aktif jadi pasif dan stress bekerja ada hubungannya dengan obesitas."

"Jika Anda punya stres yang tinggi dalam pekerjaan, risiko jantung tetap bisa dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat."

(tri)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012

Terkait

RSUD Kubu Raya naik kelas menjadi Tipe C

Jumat, 15 November 2024 1:58
Terpopuler