Yogyakarta (ANTARA Kalbar) - Indonesia memiliki kekayaan anggrek alam yang sangat melimpah karena sekitar 5.000 di antara 20.000 spesies di seluruh dunia terdapat di negeri ini, kata peneliti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ari Indrianto.

"Biodiversitas Indonesia yang tinggi itu memungkinkan untuk mengeksplorasi seluas-luasnya. Saat ini masih banyak anggrek lokal yang berpotensi besar tetapi belum tereksplorasi," kata Ari yang juga Kepala Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM itu di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, variasi anggrek dapat dihasilkan dari persilangan membentuk anggrek hibrida. Persilangan itu memungkinkan penganggrek untuk memadukan dan menghimpun sifat unggul dari dua tanaman atau lebih ke dalam suatu tanaman anggrek sehingga diperoleh anggrek baru yang unik.

"Di Indonesia kepedulian masyarakat terhadap budi daya anggrek masih rendah sehingga untuk kebutuhan perdagangan, masyarakat cenderung mengambil secara liar dari alam. Hal itu menyebabkan penurunan populasi anggrek di alam dan mengancam kelestariannya," katanya.

Ia mengatakan, kondisi itu memprihatinkan sehingga upaya penyediaan bibit dari hasil budi daya menjadi prioritas utama yang harus dilakukan.

Namun, katanya, budi daya anggrek secara konvensional hanya menghasilkan bibit yang sedikit dalam waktu yang lama.

"Penyediaan bibit dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat dapat dilakukan dengan menggunakan teknik kultur 'in vitro'. Namun, penyelenggaraan teknik 'in vitro' memerlukan sarana dan prasarana khusus sehingga tidak semua orang dapat melakukannya," katanya.

Peneliti UGM Aries Bagus Sasongko mengatakan, Yogyakarta salah satu sentra perdagangan anggrek. Para pedagang di wilayah itu biasa mengambil bibit dari daerah lain karena hanya sedikit yang bisa menjual bibit.

"Kondisi tersebut menjadikan penyediaan bibit anggrek botol yang berkualitas menjadi suatu peluang yang menggiurkan. Kemasan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam penjualan," katanya.

Menurut dia, kemasan yang baik mempercantik produk yang dijual dan menambah daya jual suatu produk.

Penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan bibit anggrek botolan dan kompot dengan menyilangkan Vanda tricolor dengan Vanda limbata sebagai indukan.

"Hasil penelitian telah didapatkan hibrida Gama Anggrek yang merupakan hasil persilangan Vanda tricolor dengan Vanda limbata dalam bentuk bibit botolan," katanya. 

(B015)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012