Jakarta (ANTARA Kalbar) - Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong keikutsertaan peserta donor darah sukarela usia muda seiring dengan menigkatnya kebutuhan darah untuk berbagai kepentingan medis dan penanganan bencana.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla saat menyampaikan sambutan dalam penyerahan Satyalencana Kebaktian Sosial bagi peserta donor darah sukarela yang telah 100 kali menyumbangkan darah di Jakarta, Jumat, mengatakan, upaya tersebut antara lain dengan membuka unit tranfusi darah di sejumlah kampus dan juga pusat perbelanjaan.
"PMI harus punya 4,5 juta kantong darah. PMI telah membuka 210 unit sarana tranfusi darah antara lain di 10 mall, 8 kampus dan 110 bus baru untuk melayani masyarakat," kata Kalla.
Peningkatan kebutuhan unit darah, kata Ketua Umum PMI tersebut, antara lain disumbangkan oleh peningkatan kendaraan yang berpengaruh pada peningkatan kecelakaan lalu lintas.
"Setiap negara maju, kebutuhan darah semakin bertambah. Bagaimana usaha membiasakan donor darah menjadi gaya hidup, generasi umur 20 tahun diharapkan menjadi bagian dari donor darah," kata Jusuf Kalla.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara tersebut mengatakan donor darah merupakan salah satu kegiatan penting untuk menjaga ketahanan ketersediaan darah bagi sejumlah kepentingan medis secara nasional.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pagi, menyerahkan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial bagi para pendonor darah sukarela yang telah 100 kali mendonorkan darahnya.
Dalam acara yang berlangsung di Jakarta Convention Centre tersebut, pemerintah memberikan penghargaan bagi 1.402 pendonor darah sukarela yang diserahkan secara simbolis oleh Presiden kepada 14 perwakilan dari 14 Provinsi.
Penerima Satyalencana Kebaktian Sosial itu masing-masing Asep Djuanda dari DKI Jakarta, Raden Iyus Roeseno dari Banten, Anton Riyadi dari Lampung, Puardi Djarius dari Kepulauan Riau, Rizal Barnadi Jawa Barat, Djumari dari Jawa Tengah, Widi Asmoro dari Jawa Timur, Bernadheta Wuriningsih dari Yogyakarta, I Gusti Gede Getas dari Bali, Rustamaji dari NTB, Ahmad Fatoni dari Kalimantan Barat, Hamzah dari Kalimantan Timur, Melky Petrus dari Sulawesi Utara dan Ayu Rochayu dari Papua.
(P008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla saat menyampaikan sambutan dalam penyerahan Satyalencana Kebaktian Sosial bagi peserta donor darah sukarela yang telah 100 kali menyumbangkan darah di Jakarta, Jumat, mengatakan, upaya tersebut antara lain dengan membuka unit tranfusi darah di sejumlah kampus dan juga pusat perbelanjaan.
"PMI harus punya 4,5 juta kantong darah. PMI telah membuka 210 unit sarana tranfusi darah antara lain di 10 mall, 8 kampus dan 110 bus baru untuk melayani masyarakat," kata Kalla.
Peningkatan kebutuhan unit darah, kata Ketua Umum PMI tersebut, antara lain disumbangkan oleh peningkatan kendaraan yang berpengaruh pada peningkatan kecelakaan lalu lintas.
"Setiap negara maju, kebutuhan darah semakin bertambah. Bagaimana usaha membiasakan donor darah menjadi gaya hidup, generasi umur 20 tahun diharapkan menjadi bagian dari donor darah," kata Jusuf Kalla.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara tersebut mengatakan donor darah merupakan salah satu kegiatan penting untuk menjaga ketahanan ketersediaan darah bagi sejumlah kepentingan medis secara nasional.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pagi, menyerahkan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial bagi para pendonor darah sukarela yang telah 100 kali mendonorkan darahnya.
Dalam acara yang berlangsung di Jakarta Convention Centre tersebut, pemerintah memberikan penghargaan bagi 1.402 pendonor darah sukarela yang diserahkan secara simbolis oleh Presiden kepada 14 perwakilan dari 14 Provinsi.
Penerima Satyalencana Kebaktian Sosial itu masing-masing Asep Djuanda dari DKI Jakarta, Raden Iyus Roeseno dari Banten, Anton Riyadi dari Lampung, Puardi Djarius dari Kepulauan Riau, Rizal Barnadi Jawa Barat, Djumari dari Jawa Tengah, Widi Asmoro dari Jawa Timur, Bernadheta Wuriningsih dari Yogyakarta, I Gusti Gede Getas dari Bali, Rustamaji dari NTB, Ahmad Fatoni dari Kalimantan Barat, Hamzah dari Kalimantan Timur, Melky Petrus dari Sulawesi Utara dan Ayu Rochayu dari Papua.
(P008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012