Jakarta (ANTARA Kalbar) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) memotori deklarasi Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) pada pelaksanaan Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) dan ICMI Expo dalam rangka milad organisasi cendekiawan muslim itu.
Selain ICMI, berdirinya ISMI juga dideklarasikan oleh perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Ilham Akbar Habibie, wakil deklarator dari ICMI mengatakan pendeklarasian ISMI dilandasi dengan semangat pengembangan perekonomian umat Muslim.
"Kekuatan suatu bangsa ditentukan oleh kekuatan ekonominya. Sebagai umat Islam, tentu kekuatan ekonomi Muslim juga harus diperkuat," kata Ilham Akbar Habibie di Jakarta, Selasa.
Presidium ICMI itu mengatakan sebelum negara Indonesia berdiri, sudah ada organisasi saudagar Muslim yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Dalam perjalanannya, SDI ikut berperan dalam berdirinya Republik Indonesia.
Menurut Ilham, di dunia perdagangan Indonesia sebenarnya sudah ada Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Namun, Kadin selama ini belum bisa mengakomodir kepentingan umat Islam.
"Karena itu, ISMI juga akan menjadi rekan dan organisasi di bawah Kadin. Sebab, berdasarkan undang-undang, mitra pemerintah di bidang perdagangan dan industri adalah Kadin," tuturnya.
Sedangkan pemilihan kata "saudagar" pada organisasi yang dideklarasikan, Ilham mengatakan karena kata itu telah identik dengan pengusaha Muslim.
Sementara itu, deklarator lain, Ketua PBNU Iqbal Sulam mengatakan ekonomi dan perdagangan sangat mendasar bagi kehidupan manusia.
"Bahkan, Rasulullah saw juga seorang saudagar dan manajer keuangan terbaik. Istri Rasulullah, Siti Khadijah saat itu juga seorang saudagar Muslimin terbesar saat itu," ucapnya.
Menurut dia, pemilihan Muhammad yang seorang saudagar sebagai nabi dan rasul menunjukkan bahwa antara dagang dan dakwah tidak bisa dipisahkan.
"Karena itu, PBNU sangat mendukung pendeklarasian ISMI," ujarnya.
(D018)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Selain ICMI, berdirinya ISMI juga dideklarasikan oleh perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Ilham Akbar Habibie, wakil deklarator dari ICMI mengatakan pendeklarasian ISMI dilandasi dengan semangat pengembangan perekonomian umat Muslim.
"Kekuatan suatu bangsa ditentukan oleh kekuatan ekonominya. Sebagai umat Islam, tentu kekuatan ekonomi Muslim juga harus diperkuat," kata Ilham Akbar Habibie di Jakarta, Selasa.
Presidium ICMI itu mengatakan sebelum negara Indonesia berdiri, sudah ada organisasi saudagar Muslim yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Dalam perjalanannya, SDI ikut berperan dalam berdirinya Republik Indonesia.
Menurut Ilham, di dunia perdagangan Indonesia sebenarnya sudah ada Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Namun, Kadin selama ini belum bisa mengakomodir kepentingan umat Islam.
"Karena itu, ISMI juga akan menjadi rekan dan organisasi di bawah Kadin. Sebab, berdasarkan undang-undang, mitra pemerintah di bidang perdagangan dan industri adalah Kadin," tuturnya.
Sedangkan pemilihan kata "saudagar" pada organisasi yang dideklarasikan, Ilham mengatakan karena kata itu telah identik dengan pengusaha Muslim.
Sementara itu, deklarator lain, Ketua PBNU Iqbal Sulam mengatakan ekonomi dan perdagangan sangat mendasar bagi kehidupan manusia.
"Bahkan, Rasulullah saw juga seorang saudagar dan manajer keuangan terbaik. Istri Rasulullah, Siti Khadijah saat itu juga seorang saudagar Muslimin terbesar saat itu," ucapnya.
Menurut dia, pemilihan Muhammad yang seorang saudagar sebagai nabi dan rasul menunjukkan bahwa antara dagang dan dakwah tidak bisa dipisahkan.
"Karena itu, PBNU sangat mendukung pendeklarasian ISMI," ujarnya.
(D018)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012