Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Tanjungpura Pontianak Prof Dr Eddy Suratman menilai, kemandirian keuangan Pemerintah Kota Pontianak pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2013 relatif mandiri.

"Total pendapatan asli daerah (PAD) Kota Pontianak sebesar 22,45 persen, atau jauh di atas rata-rata kabupaten/kota se-Indonesia sebesar 8,4 persen, dan sebaliknya transfer pendapatan Kota Pontianak sebesar 55,46 persen, juga jauh lebih rendah dari rata-rata kabupaten/kota se-Indonesia sebesar 86,5 persen," kata Eddy Suratman di Pontianak, Kamis.

Kemudian belanja pegawai Kota Pontianak tahun 2013 sebesar 42,47 persen, atau lebih rendah dari rata-rata kabupaten/kota se-Indonesia sebesar 50,9 persen, rata-rata kabupaten/kota di Provinsi Kalbar 45,9 persen, jelasnya.

"Untuk rasio belanja modal di Kota Pontianak sebesar 29,68 persen, atau lebih tinggi dari rata-rata kabupaten/kota se-Indonesia 24,10 persen, dan kabupaten/kota di Kalbar sebesar 27 persen," ungkap Eddy.

Sementara itu, sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun 2012 sebesar Rp45,56 miliar atau sebesar 3,45 persen dari total APBD tahun 2012 sebesar Rp1,321 triliun, atau jauh lebih rendah dari rata-rata kabupaten/kota se-Indonesia sebesar 7,6 persen, sementara kabupaten/kota di Kalbar sebesar 5,2 persen.

Menurut data BPS Kalbar, Kota Pontianak memberikan sumbangan terbesar terhadap PDRB Kalbar 2012, yakni sebesar 21,44 persen, disusul Kabupaten Kubu Raya 15,37 persen, Ketapang 10,46 persen, Sambas 10,24 persen, dan terendah Kabupaten Kayong Utara sebesar 1,65 persen, kata Eddy.

"Pada dasarnya APBD Pemkot sudah cukup baik kalau dilihat dari porsi yang dikeluarkan untuk belanja pegawai dan belanja publik," ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, Pemkot Pontianak sudah cukup transparan dalam penyusunan dan pengelolaan APBD, termasuk APBD 2013.

"Saya yakin tidak ada celah untuk mempermainkan APBD Pemkot Pontianak," ujar Sutarmidji.

Dalam kesempatan itu Sutarmidji mengklaim APBD Pemkot Pontianak 2013 lebih pro rakyat, dengan memberikan porsi besar bagi dunia pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

"Untuk bidang pendidikan termasuk gaji guru dan belanja langsung menyerap anggaran sekitar Rp484 miliar dari total APBD 2013 sebesar Rp1,252 triliun atau sekitar 38 persen," ungkapnya.

Bidang kesehatan menyerap anggaran sekitar Rp130 miliar atau sebesar sepuluh persen, dan bidang pekerjaan umum sebesar Rp173 miliar atau 15 persen dari total APBD Pemkot.

(A057)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013