Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak membantu biaya pengobatan Ferianto (26) hingga sembuh yang kini dirawat di Rumah Sakit Santo Antonius, yang menjadi korban penjambretan dengan senjata tajam sehingga melukai pada bagian leher korban.
"Kami cukup prihatin atas musibah yang dialami Ferianto yang menjadi korban penjambretan dengan senjata tajam sehingga mengalami luka yang cukup serius pada bagian lehernya," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji saat menjenguk korban penjambretan dengan senjata tajam di RSSA Pontianak, Rabu.
Sebelumnya, Ferianto menjadi korban penjambretan dengan senjata tajam, ketika korban mengendarai sepeda motor saat melintasi Gang Gajah Mada 2 tembusan Jalan Ismail Marzuki, Ferianto menjadi korban penjambretan sehingga mengalami luka parah di leher dan telinganya.
Sutarmidji menyatakan, keprihatiannya dengan kejadian yang menimpa korban sehingga mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam milik pelaku penjambretan tersebut.
"Saya yakin polisi mampu menangkap pelaku dengan cepat," ujarnya.
Menurut dia, aksi nekad pelaku penjambretan itu, kemungkinan mereka dilakukan oleh pecandu narkoba yang butuh uang untuk membeli narkoba. "Mereka semakin hari semakin lupa diri sehingga berpikiran singkat untuk mendapatkan uang guna membeli narkoba sehingga melakukan berbagai cara, termasuk melakukan aksi penjambretan menggunakan senjata tajam," ungkap Sutarmidji.
Pelaku penjambretan biasanya mengincar wanita sebagai korbannya, karena itu, Sutarmidji menghimbau, kepada masyarakat agar berhati-hati dengan tidak melakukan yang bisa mengundang orang lain untuk berbuat jahat, seperti tidak menggunakan perhiasan yang mahal ketika bepergian, jangan menggunakan telepon genggam sewaktu mengendarai kendaraan roda dua dan lain-lain.
"Kalau baru keluar dari bank atau ketika akan membuka pagar rumah, dan turun dari mobil, pastikan diri kita tidak sedang dibuntuti," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengimbau, kepada warga Pontianak untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersama-sama menjaga diri dan lingkungannya, bila perlu siskamling kembali diaktifkan untuk menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami cukup prihatin atas musibah yang dialami Ferianto yang menjadi korban penjambretan dengan senjata tajam sehingga mengalami luka yang cukup serius pada bagian lehernya," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji saat menjenguk korban penjambretan dengan senjata tajam di RSSA Pontianak, Rabu.
Sebelumnya, Ferianto menjadi korban penjambretan dengan senjata tajam, ketika korban mengendarai sepeda motor saat melintasi Gang Gajah Mada 2 tembusan Jalan Ismail Marzuki, Ferianto menjadi korban penjambretan sehingga mengalami luka parah di leher dan telinganya.
Sutarmidji menyatakan, keprihatiannya dengan kejadian yang menimpa korban sehingga mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam milik pelaku penjambretan tersebut.
"Saya yakin polisi mampu menangkap pelaku dengan cepat," ujarnya.
Menurut dia, aksi nekad pelaku penjambretan itu, kemungkinan mereka dilakukan oleh pecandu narkoba yang butuh uang untuk membeli narkoba. "Mereka semakin hari semakin lupa diri sehingga berpikiran singkat untuk mendapatkan uang guna membeli narkoba sehingga melakukan berbagai cara, termasuk melakukan aksi penjambretan menggunakan senjata tajam," ungkap Sutarmidji.
Pelaku penjambretan biasanya mengincar wanita sebagai korbannya, karena itu, Sutarmidji menghimbau, kepada masyarakat agar berhati-hati dengan tidak melakukan yang bisa mengundang orang lain untuk berbuat jahat, seperti tidak menggunakan perhiasan yang mahal ketika bepergian, jangan menggunakan telepon genggam sewaktu mengendarai kendaraan roda dua dan lain-lain.
"Kalau baru keluar dari bank atau ketika akan membuka pagar rumah, dan turun dari mobil, pastikan diri kita tidak sedang dibuntuti," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengimbau, kepada warga Pontianak untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersama-sama menjaga diri dan lingkungannya, bila perlu siskamling kembali diaktifkan untuk menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013