Barabai (Antara) - Sebuah organisasi lingkungan Greenpeace bekerja sama dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melakukan penandatanganan   untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan.

Menurut Sekretaris Jendral (Sekjen) AMAN Pusat, Abdon Nababan di Barabai, ibu kota HST Minggu, pembangunan PLTA atau energi mikrohidro bersama Greenpeace diperuntukkan bagi masyarakat adat.

"Wilayah adat memiliki potensi besar untuk dilakukan pembangunan energy microhydro sebagai pemenuhan kebutuhan energi alternatif," ujarnya saat ditemui usai pelaksanaan kegiatan Hari Peringatan Kebangkitan Masyarakat Adat yang dilaksanakan di Barabai, Minggu.

Untuk wilayah HST, energy microhydro rencananya akan dibangun di wilayah Balai Kiyu di Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT).

Ia mengatakan, pembangunan energi mikrohidro di Balai Kiyu dilakukan untuk mendukung operasional Radio Komunitas Dayak, Suara Kiyu Meratus yang telah dibangun masyarakat adat Dayak Meratus setempat bersama AMAN pada 2012 lalu.

"Untuk operasional Radio Komunitas Dayak tersebut dibutuhkan pasokan energi yang cukup besar dan berkelanjutan sedang hingga saat ini wilayah itu belum tersentuh pembangunan energi listrik dari PLN," katanya.

Radio Komunitas Dayak, Suara Kiyu Meratus yang merupakan pelaksanaan program kerja AMAN tersebut mulai mengudara pertama kali pada 23 Juli 2012 lalu di frekuensi 107,7 FM.

Namun setelah sempat mengudara selama sepekan, siaran radio terpaksa dihentikan karena genset yang digunakan sebagai sumber energi mengalami kerusakan.

Ia menambahkan, diwilayah Balai Kiyu terdapat potensi air yang cukup untuk pembangunan energi mikrohidro.

"Potensi itu harus dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya MoU bersama organisasi lingkungan Greenpeace, kita harapkan pelaksanaannya dapat dilakukan secepatnya," tambahnya.

Radio Komunitas Dayak itu sendiri dimaksudkan untuk memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat adat Dayak Meratus karena wilayah pemukiman mereka yang berada di kawasan pegunungan tidak terjangkau sinyal telpon.

Rencananya, selain memproduksi berita sendiri pihak pengelola radio juga akan bekerja sama dengan salah satu stasiun radio swasta di Jakarta dan mengakses berita-berita yang ditayangkan oleh LKBN ANTARA untuk dibacakan.

(H. Zainudin)

Pewarta: Rusmanadi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013