Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya meminta instansi terkait untuk mempersiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi dampak dari harga bahan bakar minyak yang diperkirakan mulai berlaku pada minggu ketiga Juni mendatang.

"Instansi terkait, khususnya satuan kerja perangkat daerah seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, untuk menyiapkan materi yang berkenaan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak subsidi," kata Christiandy Sanjaya di Pontianak, Selasa.

Ia melanjutkan, materi yang disiapkan itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan itu, akan menjadi bahan untuk rapat menyeluruh satuan kerja perangkat daerah pada minggu mendatang.

"Langkah apa yang nantinya akan kita ambil," kata Christiandy Sanjaya.

Ia mengakui, jika kebijakan menaikkan harga BBM subsidi dilakukan, maka yang harus menjadi perhatian adalah ketersediaan sembilan bahan pokok.

"Diantisipasi agar harga bisa dikendalikan. Ini yang perlu upaya ekstra," ujar dia.

Ia menambahkan, meski tanpa kenaikan harga BBM subsidi, terkadang permintaan yang tinggi akan memicu lonjakan kalau tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan pokok.

Christiandy Sanjaya berharap masyarakat juga bisa berperan dalam mengendalikan permintaan. "Permintaan itu betul-betul dikontrol sesuai kebutuhan. Jangan sampai ada pembelian gara-gara panik. Jangan sampai jauh hari stok sudah kosong," ujar Christiandy Sanjaya.

Salah satu langkah rutin yang dilakukan pemerintah daerah untuk menekan kenaikan harga adalah dengan menggelar operasi pasar. Operasi pasar dilakukan pemerintah melalui satuan kerja perangkat daerah terkait juga lewat PKK.

Sedangkan bagi perusahaan swasta, dapat mengoptimalkan program tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat.

"Termasuk melalui pasar murah tahun ini. Kita data lebih baik, bila perlu frekuensinya ditingkatkan. Hal ini untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM," kata dia.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013