Sungai Raya (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya mengungkapkan terjadi peningkatan permintaan daging babi menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 31 Januari.
"Dari data yang kita miliki, permintaan daging babi ini memang sudah mulai meningkat, bahkan melebihi daging ayam dan sapi. Hal ini sudah terjadi sejak November 2013 hingga Januari 2014 ini," kata Mulyadi, petugas kesehatan masyarakat (veteriner), Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Minggu.
Ia menjelaskan, pada Desember lalu, pemotongan daging babi dari pemantauan Distanak di lapangan per bulannya mencapai 4.835 ekor. Jumlah tersebut terus meningkat hingga bulan ini.
Untuk wilayahnya Kubu Raya, katanya, aktifitas terbanyak untuk jumlah pemotongan hewan tersebut yaitu di Kecamatan Sungai Ambawang dan Kecamatan Rasau Jaya. Dengan jumlah populasi ternak hewan babi mencapai 165.679 ekor. Diperkirakan dalam minggu-minggu ini pemotongan daging babi untuk konsumsi hari raya akan terus meningkat.
Selain itu, untuk mengantisipasi pada hari-hari keagamaan seperti Imlek dan Cap Go Meh, pihaknya lakukan pengawasan peredaran daging yang termasuk dalam produk peternakan di Kubu Raya.
"Pemantauan-pemantauan telah dilakukan dalam mengantisipasi adanya daging-daging ternak yang beredar di pasaran, mulai dari supermarket, minimarket, hingga pasar tradisional tak luput dari pemantauan tim yang kami bentuk untuk mengawal peredaran daging," tuturnya.
Mulyadi mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan rutin selain menjelang di hari besar keagamaan.
"Tidak hanya menjelang perayaan keagamaan saja, untuk pemantauan rutin, di tempat pemotongan ternak di titik-titik pemotongan hewan di Kubu Raya, kita lakukan pemantauan tiap hari guna menghindari daging yang tidak layak konsumsi beredar," katanya.
Pihaknya berjanji, jika dalam pemantauan di seluruh tempat-tempat yang telah ditentukan ditemui adanya kejanggalan, baik daging yang kadarluarsa, tidak jelas asal usulnya, ataupun surat menyurat tidak lengkap, maka daging-daging yang melanggar ketentuan itu akan disita dan dimusnahkan.
Dia juga mengatakan, untuk mengawasi stok daging pada perayaan Imlek ini saja pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan pemantaun yang intensif.
Menurutnya, menjelang perayaan Imlek seperti ini, pastinya jumlah hewan ternak yang akan dipotong akan meningkat dari hari-hari biasa.
"Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mengutamakan ketelitian dalam membeli daging-daging hewan yang akan dikonsumsi, jangan mudah tergiurkan oleh harga yang murah namun kualitas yang buruk, maka akan membahayakan kesehatan kita sendiri," kata Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Dari data yang kita miliki, permintaan daging babi ini memang sudah mulai meningkat, bahkan melebihi daging ayam dan sapi. Hal ini sudah terjadi sejak November 2013 hingga Januari 2014 ini," kata Mulyadi, petugas kesehatan masyarakat (veteriner), Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Minggu.
Ia menjelaskan, pada Desember lalu, pemotongan daging babi dari pemantauan Distanak di lapangan per bulannya mencapai 4.835 ekor. Jumlah tersebut terus meningkat hingga bulan ini.
Untuk wilayahnya Kubu Raya, katanya, aktifitas terbanyak untuk jumlah pemotongan hewan tersebut yaitu di Kecamatan Sungai Ambawang dan Kecamatan Rasau Jaya. Dengan jumlah populasi ternak hewan babi mencapai 165.679 ekor. Diperkirakan dalam minggu-minggu ini pemotongan daging babi untuk konsumsi hari raya akan terus meningkat.
Selain itu, untuk mengantisipasi pada hari-hari keagamaan seperti Imlek dan Cap Go Meh, pihaknya lakukan pengawasan peredaran daging yang termasuk dalam produk peternakan di Kubu Raya.
"Pemantauan-pemantauan telah dilakukan dalam mengantisipasi adanya daging-daging ternak yang beredar di pasaran, mulai dari supermarket, minimarket, hingga pasar tradisional tak luput dari pemantauan tim yang kami bentuk untuk mengawal peredaran daging," tuturnya.
Mulyadi mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan rutin selain menjelang di hari besar keagamaan.
"Tidak hanya menjelang perayaan keagamaan saja, untuk pemantauan rutin, di tempat pemotongan ternak di titik-titik pemotongan hewan di Kubu Raya, kita lakukan pemantauan tiap hari guna menghindari daging yang tidak layak konsumsi beredar," katanya.
Pihaknya berjanji, jika dalam pemantauan di seluruh tempat-tempat yang telah ditentukan ditemui adanya kejanggalan, baik daging yang kadarluarsa, tidak jelas asal usulnya, ataupun surat menyurat tidak lengkap, maka daging-daging yang melanggar ketentuan itu akan disita dan dimusnahkan.
Dia juga mengatakan, untuk mengawasi stok daging pada perayaan Imlek ini saja pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan pemantaun yang intensif.
Menurutnya, menjelang perayaan Imlek seperti ini, pastinya jumlah hewan ternak yang akan dipotong akan meningkat dari hari-hari biasa.
"Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mengutamakan ketelitian dalam membeli daging-daging hewan yang akan dikonsumsi, jangan mudah tergiurkan oleh harga yang murah namun kualitas yang buruk, maka akan membahayakan kesehatan kita sendiri," kata Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014