Sintang (Antara Kalbar)  - Ironis, menjelang Ujian Nasional (UN) para pelajar bukannya sibuk mempersiapkan diri dengan belajar. Tapi sejumlah pelajar justru sibuk mencari kunci jawaban UN.

Beberapa pelajar di Kota Sintang mengaku takut dan belum siap menghadapi UN. Ketika para pelajar tersebut ditanya apakah telah belajar untuk mempersiapkan UN, mereka menjawab “Ya belajar gitu-gitulah bang”.

Para pelajar inipun mengaku mengaku cukup kesulitan mengerjakan soal-soal try out yang beberapa kali diberikan sekolah mereka. Para pelajar tersebut mengatakan UN pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris yang menjadi momok bagi mereka.

Parahnya lagi, ketika wartawan Antara Kalbar akan pergi meninggalkan mereka, salah seorang pelajar balik bertanya, “Bang punya kunci jawaban UN gak. Kalau punya mintalah,”. Pertanyaan pelajar itu pun langsung disambut oleh kawan-kawannya. “Iya bang, carikanlah kunci jawaban. Nanti kami belilah,” ujar pelajar lainnya. Bahkan ketika dijawab “Tidak ada, kalian sebaiknya belajar yang benar.” Para pelajar tersebut justru menjawab “Ah... malas bang, capek belajar terus.”

Ironis memang, setiap tahun masih saja ada pelajar yang ingin sukses UN dengan cara pintas. Parahnya lagi, masih banyak para pelajar yang terkadang percaya dengan kunci jawaban palsu yang sering beredar selama pelaksanaan UN.

Salah seorang orangtua siswa, Sunarso menilai masih banyaknya pelajar yang percaya dengan kunci jawaban yang beredar saat UN menunjukan sekolah masih gagal mempersiapkan siswanya menghadapi UN. Sekolah dinilai gagal mempersiapkan mental siswa untuk menghadapi ujian sehingga seringkali siswa tidak percaya diri saat UN dan memilih percaya pada kunci jawaban yang ia dapatkan. Padahal kunci jawaban tersebut belum tentu benar.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sintang, Edi Sunaryo mengingatkan UN bukanlah moster yang harus ditakuti para siswa. Sebab dalam hidup ini, ujian itu selalu ada dan menjadi sebuah proses yang harus dijalani dengan benar. “Ketidaklulusan jangan membuat seseorang putus harapan hidup. Karena masih ada kesempatan di tahun berikutnya untuk mengulang lagi,” tegasnya.

Ia juga meminta adanya kesadaran orangtua untuk tidak menyalahkan anaknya jika tidak lulus UN. “Orangtua tidak boleh menyalahkan anaknya atau menyalahkan sekolah. Tapi lakukanlah intropeksi keseluruhan. Perannya sebagai orangtua apakah sudah maksimal,” katanya.

Edi pun mengimbau para pelajar yang akan UN untuk tidak mencari jalan instan agar sukses UN. Sebab segala sesuatu yang dijalani dengan instan tidak akan maksimal hasilnya.

Dia pun menegaskan soal UN itu punya banyak variasinya dan setiap siswa akan mendapatkan soal yang berbeda dengan siswa lainnya sehingga jangan pernah percaya dengan kunci jawaban yang beredar. Kunci jawaban yang beredar dijamin palsu.

Ia mengatakan jika tidak ada gangguan pemikiran dan persiapan matang maka untuk lulus UN tidaklah sulit. “Terpenting percaya diri, persiapan yang matang, usaha keras, berdoa kepada Tuhannya dan mintalah doa dari orangtua. Jika ini dilakukan dijamin akan lulus UN,” katanya.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014