Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak, dr Karolin Margret Natasa menegaskan dirinya sangat mendukung dan menyambut baik rencana dihapuskannya Ujian Nasional (UN) dan akan diganti dengan sistem lain oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mulai tahun 2021.
"Harus diakui, Ujian Nasional selama ini masih menuai polemik dan kontraversi, langkah Menteri Pendidikan Nadiem membuat terobosan dengan mengganti sistem UN kami apresiasi," kata Karolin di Ngabang, Senin.
Baca juga: Singkawang Siap Laksanakan Kebijakan Penghapusan UN
Namun, dirinya berharap agar sistem baru itu nantinya harus dipersiapkan dengan baik dan disosialisasikan terlebih dahulu. Menurutnya, kebijakan bidang pendidikan tidak boleh terkesan hanya coba-coba, namun harus dipikirkan dengan melibatkan seluruh pihak dalam upaya kita untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul.
"Selain kebijakan tentang UN kami juga berharap pak Nadiem untuk melakukan berbagai pembenahan sistem pendidikan, agar pendidikan di negeri ini bisa semakin baik dan generasi penerus kita bisa mampu bersaing dengan negara maju lainnya," jelas Karolin.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, belum lama ini menyatakan akan membuat kebijakan untuk menghapus Ujian Nasional yang dimulai 2021.
Baca juga: Sutarmidji: Pemerintah Harus Siapkan Dulu Pengganti UU
Menurut Nadiem, Ujian Nasional dianggap kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar. Materi UN juga terlalu padat, sehingga cenderung berfokus pada hafalan, bukan kompetensi.
"Ini sudah menjadi beban stress antara guru dan orangtua. Karena sebenarnya ini berubah menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu," kata Nadiem.
Adanya keputusan tersebut tentu menimbulkan pro dan kontra publik. Banyak publik menganggap penghapusan Ujian Nasional adalah hal yang benar, karena UN tidak memberikan dampak yang positif bagi perkembangan siswa.
Baca juga: Disdik Kubu Raya Tolak Penghapusan Ujian Nasional SMA
Sementara yang lainnya menanggapi bahwa penghapusan Ujian Nasional akan mengurangi motivasi belajar para siswa.
Namun, menurut Karolin pihaknya akan mendukung kebijakan Nadiem tersebut, karena sistem UN belum dirasakan pas untuk mengukur hasil belajar siswa.
Baca juga: Kapuas Hulu siap hapus ujian nasional
Baca juga: Ujian Nasional diganti dengan penilaian kompetensi
Baca juga: Sekda Landak pastikan UNBK SMP/MTs lancar