Batam (Antara Kalbar) - Abdul Djamil dilantik sebagai Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) oleh Plt Menteri Agama Agung Laksono dalam suatu upacara di Aula PHI Batam, Jumat pagi.
Pelantikan yang bertepatan dengan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Batam, tersebut terasa berbeda dengan pelantikan beberapa pejabat kemenag lain sebelumnya yang dilakukan di Gedung Kemenag Jalan Lapangan Banteng atau Gedung MH Thamrin.
Pelantikan Dirjen PHU yang baru sebagai pengganti Anggito Abimanyu tersebut memang terasa terburu-buru, mengingat penyelenggaraan ibadah haji sudah mendekat. Jadi, setelah Anggito meletakkan jabatan pada pekan lalu, sepekan kemudian ditunjuk penggantinya Abdul Djamil sesuai Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anggito mundur sebagai Dirjen PHU karena namanya dikait-kaitkan kasus dugaan penyalahgunaan dana haji. Meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menetapkan sebagai tersangka, Anggito menyatakan mundur.
Sebelumnya Menteri Agama Suryadharma Ali juga sudah mundur sebagai menteri karena sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh komisi antirasuah itu.
Menko Kesra Agung Laksnono selaku Plt Menteri Agama dalam sambutan pelantikannya mengingatkan Abdul Djamil perlu mengedepankan kehati-hatian dalam pengelolaan dana haji. Perlu kehati-hatian tinggi dan penyelenggaraan haji harus dikawal dengan baik.
Karena itu, ia minta Dirjen PHU untuk tidak terpengaruh dengan berbagai hal yang kini membelit penyelenggaraan ibadah haji. Bekerja harus fokus dan melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji pada musim haji 2014 dengan baik.
Berbagai hal yang terjadi saat ini dalam penyelenggaraan ibadah haji, lanjut Agung Laksono, hendaknya tidak mengganggu pelayanan kepada jemaah. Penyelenggaraan ibadah haji dari sisi kualitas harus makin baik. Jika penyelenggaraan ibadah dengan berbagai perbaikannya dapat dilakukan, Agung merasa yakin bahwa kewibawaan kementerian itu akan baik pula.
"Kedepankan kerja profesional dan akuntabilitas," pinta Agung lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Pelantikan yang bertepatan dengan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Batam, tersebut terasa berbeda dengan pelantikan beberapa pejabat kemenag lain sebelumnya yang dilakukan di Gedung Kemenag Jalan Lapangan Banteng atau Gedung MH Thamrin.
Pelantikan Dirjen PHU yang baru sebagai pengganti Anggito Abimanyu tersebut memang terasa terburu-buru, mengingat penyelenggaraan ibadah haji sudah mendekat. Jadi, setelah Anggito meletakkan jabatan pada pekan lalu, sepekan kemudian ditunjuk penggantinya Abdul Djamil sesuai Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anggito mundur sebagai Dirjen PHU karena namanya dikait-kaitkan kasus dugaan penyalahgunaan dana haji. Meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menetapkan sebagai tersangka, Anggito menyatakan mundur.
Sebelumnya Menteri Agama Suryadharma Ali juga sudah mundur sebagai menteri karena sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh komisi antirasuah itu.
Menko Kesra Agung Laksnono selaku Plt Menteri Agama dalam sambutan pelantikannya mengingatkan Abdul Djamil perlu mengedepankan kehati-hatian dalam pengelolaan dana haji. Perlu kehati-hatian tinggi dan penyelenggaraan haji harus dikawal dengan baik.
Karena itu, ia minta Dirjen PHU untuk tidak terpengaruh dengan berbagai hal yang kini membelit penyelenggaraan ibadah haji. Bekerja harus fokus dan melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji pada musim haji 2014 dengan baik.
Berbagai hal yang terjadi saat ini dalam penyelenggaraan ibadah haji, lanjut Agung Laksono, hendaknya tidak mengganggu pelayanan kepada jemaah. Penyelenggaraan ibadah haji dari sisi kualitas harus makin baik. Jika penyelenggaraan ibadah dengan berbagai perbaikannya dapat dilakukan, Agung merasa yakin bahwa kewibawaan kementerian itu akan baik pula.
"Kedepankan kerja profesional dan akuntabilitas," pinta Agung lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014