Sungai Raya (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengharapkan pembangunan sport center yang dicanangkan di Sungai Ambawang segera direalisasikan dalam waktu dekat, karena saat ini pemerintah provinsi Kalbar telah melakukan pembebasan lahan untuk pembangunannya.

"Kecamatan Sungai Ambawang terutama di Desa Teluk Bakong memang sudah dicanangkan untuk pembangunan sport ceter dan saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan oleh Pemprov Kalbar," katanya di Sungai Raya, Senin.

Namun, lanjutnya, karena dalam pembangunannya memerlukan dana yang sangat besar, jelas sampai saat ini masih menunggu kucuran dana dari pemerintah pusat dimana saat ini sudah diajukan melalui kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Untuk itu pihaknya mengharapkan pembangunan sport center itu bisa segera terealisasi dalam waktu dekat," tuturnya.

Menurutnya, untuk pembangunan sport center tersebut diperlukan anggaran sedikitnya Rp40 miliar. Karena itu pihaknya telah mengajukan proposal ke Kemenpora untuk sharing dana.

Di dalam Sport center itu nantinya akan ada beberapa fasilitas seperti stadion utama, gedung olah raga, kolam renang, gedung pengelola, lokasi perdagangan, gedung pertemuan, panggung pagelaran serta gelanggang remaja sehingga dapat mengakomodir semua cabor yang bersifat indoor maupun outdoor.

"Kita berharap dengan sport center ini paling tidak dapat mengobati para insan olah raga yang telah memberikan prestasi bagi Kubu Raya," katanya.

Sebelumnya, Ketua Harian KONI Kubu Raya, Rendi Suzaini menyambut baik rencana pembangunan sport center. Menurutnya memang sudah waktunya sport center dibangun seiring dengan perkembangan prestasi olah raga Kubu Raya yang semakin tahun kian membanggakan.

"Sementara kita belum ada sama sekali fasilitas olah raganya. Selama ini sifatnya baru menumpang. Tapi dengan adanya sport center ini maka akan memacu para atlet Kubu Raya lebih bergairah mencapai prestasi," tuturnya.

Sementara Tenaga Ahli Pembangunan Sport Center, Yanuar mengatakan idealnya untuk sport center memiliki luas lahan minimal 30 hektare. Namun dikarenakan keterbatasan lahan maka paling tidak 14 hektare.

"Dengan luas 14 hektare itu maka gedungnya ada yang dibuat dua lantai," katanya..

Untuk pembangunan di lokasi tersebut disebutkan dia melihat dari beberapa aspek mulai dari tata ruang, infrastruktur, air bersih, listrik, struktur bangunan, hingga aspek sosial masyarakat.

"Untuk air bersih jika PDAM belum ada maka solusinya bisa memanfaatkan air hujan dengan membuat penampungan air di bawah tanah," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014