Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat produksi cabai besar dan rawit di provinsi itu sepanjang tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding tahun 2012, kata Kepala BPS Kalbar Badar.
"Peningkatan hasil produksi cabai besar dan rawit dipicu karena hasil panen kedua jenis cabai itu mengalami peningkatan," kata Badar di Pontianak, Sabtu.
Untuk produksi cabai besar segar tahun 2013 sebanyak 2.848 ton dengan luas panen cabai besar sekitar 648 hektare atau rata-rata 44,00 kuintal/hektare, katanya.
"Kalau dibanding tahun 2012 terjadi peningkatan produksi cabai besar sebesar 742 ton atau sebesar 35,25 persen," ujarnya.
Untuk produksi cabai rawit segar tahun 2013 sebesar 5,620 ton dengan luas panen sebesar 1.442 hektare atau rata-rata 39,00 kuintal/haktare.
Jika dibanding dengan hasil produksi tahun 2012, terjadi peningkatan sebesar 146 ton atau sebesar 7,14 persen, kata Badar.
"Produksi cabai besar dan rawit di Kalbar hampir merata di 14 kabupaten Provinsi Kalbar," ujarnya.
Menurut Ayau, salah seorang pedagang di Pasar Flamboyan Pontianak, harga cabai rawit dan cabai besar di pasar-pasar tradisional di Pontianak sangat tergantung pada stok dan permintaan masyarakat.
"Kalau stok berkurang, sementara permintaan meningkat, harga kedua jenis cabai itu bisanya naik. Tetapi kalau stok melimpah permintaan tetap, harga cabai biasanya hanya berkisar Rp20 ribu/kilogram," ujarnya.
***2***
(U.A057/H-KWR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Peningkatan hasil produksi cabai besar dan rawit dipicu karena hasil panen kedua jenis cabai itu mengalami peningkatan," kata Badar di Pontianak, Sabtu.
Untuk produksi cabai besar segar tahun 2013 sebanyak 2.848 ton dengan luas panen cabai besar sekitar 648 hektare atau rata-rata 44,00 kuintal/hektare, katanya.
"Kalau dibanding tahun 2012 terjadi peningkatan produksi cabai besar sebesar 742 ton atau sebesar 35,25 persen," ujarnya.
Untuk produksi cabai rawit segar tahun 2013 sebesar 5,620 ton dengan luas panen sebesar 1.442 hektare atau rata-rata 39,00 kuintal/haktare.
Jika dibanding dengan hasil produksi tahun 2012, terjadi peningkatan sebesar 146 ton atau sebesar 7,14 persen, kata Badar.
"Produksi cabai besar dan rawit di Kalbar hampir merata di 14 kabupaten Provinsi Kalbar," ujarnya.
Menurut Ayau, salah seorang pedagang di Pasar Flamboyan Pontianak, harga cabai rawit dan cabai besar di pasar-pasar tradisional di Pontianak sangat tergantung pada stok dan permintaan masyarakat.
"Kalau stok berkurang, sementara permintaan meningkat, harga kedua jenis cabai itu bisanya naik. Tetapi kalau stok melimpah permintaan tetap, harga cabai biasanya hanya berkisar Rp20 ribu/kilogram," ujarnya.
***2***
(U.A057/H-KWR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014