Jakarta (Antara Kalbar) - Target Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 20 juta orang dalam lima tahun ke depan dinilai rasional, kata Ketua BPPI Yanti Sukamdani.
"Para pelaku industri dalam beberapa kali kesempatan dan forum sepakat menilai target 20 juta wisman selama lima tahun ini rasional," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Wiryanti Sukamdani di Jakarta, Jumat.
Pihaknya menyadari perlunya kerja keras untuk mencapai target tersebut mengingat sampai 2013 saja jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 8,8 juta orang sementara tahun ini dipatok 9,7 juta wisman.
Yanti mengusulkan konsep Quantum Leap atau lompatan besar untuk merealisasikan target itu.
"Konsep ini berarti kita menggenjot kedatangan wisman hingga dua kali lipat melalui empat wisata minat khusus," katanya.
Empat wisata yang dinilainya mampu melipatgandakan jumlah kedatangan wisman di antaranya wisata bahari termasuk cruise di dalamnya, wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition), wisata lintas perbatasan negara (cross border) baik melalui darat maupun udara, dan wisata event (olah raga, budaya, kuliner, dan festival).
Pihaknya yakin Indonesia mampu menjaring lebih banyak wisman mengingat Malaysia dan Singapura pun sanggup mendatangkan lebih dari 20 juta wisman ke negaranya dalam setahun.
Padahal Indonesia memiliki peluang yang lebih besar dari sisi keragaman destinasi yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
"Kita memang punya kendala besar dari sisi infrastruktur, promosi, sumber daya manusia, dan servis," katanya.
Oleh karena itu BPPI menegaskan koordinasi antar sektor terkait pariwisata menjadi prasyarat mutlak terwujudnya target 20 juta wisman hingga lima tahun ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Para pelaku industri dalam beberapa kali kesempatan dan forum sepakat menilai target 20 juta wisman selama lima tahun ini rasional," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Wiryanti Sukamdani di Jakarta, Jumat.
Pihaknya menyadari perlunya kerja keras untuk mencapai target tersebut mengingat sampai 2013 saja jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 8,8 juta orang sementara tahun ini dipatok 9,7 juta wisman.
Yanti mengusulkan konsep Quantum Leap atau lompatan besar untuk merealisasikan target itu.
"Konsep ini berarti kita menggenjot kedatangan wisman hingga dua kali lipat melalui empat wisata minat khusus," katanya.
Empat wisata yang dinilainya mampu melipatgandakan jumlah kedatangan wisman di antaranya wisata bahari termasuk cruise di dalamnya, wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition), wisata lintas perbatasan negara (cross border) baik melalui darat maupun udara, dan wisata event (olah raga, budaya, kuliner, dan festival).
Pihaknya yakin Indonesia mampu menjaring lebih banyak wisman mengingat Malaysia dan Singapura pun sanggup mendatangkan lebih dari 20 juta wisman ke negaranya dalam setahun.
Padahal Indonesia memiliki peluang yang lebih besar dari sisi keragaman destinasi yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
"Kita memang punya kendala besar dari sisi infrastruktur, promosi, sumber daya manusia, dan servis," katanya.
Oleh karena itu BPPI menegaskan koordinasi antar sektor terkait pariwisata menjadi prasyarat mutlak terwujudnya target 20 juta wisman hingga lima tahun ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014