Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengimbau para calon pegawai negeri sipil agar tidak percaya kepada calo atau oknum tertentu yang menjanjikan kelulusan tes penerimaan CPNS.
"Tidak ada satupun yang bisa meluluskan peserta tes penerimaan CPNS, selain kemampuan peserta itu sendiri dalam menjawab soal-soal. Bahkan seandainya anak saya ikut tes pun tidak ada jaminan bisa lulus," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan tes penerimaan CPNS dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) tersebut tidak mungkin bisa dimanfaatkan oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan, karena pelaksanaan tes dilakukan secara transparan dan diawasi oleh pengawas internal dan eksternal.
Apalagi, menurut Sutarmidji nilai yang diperoleh masing-masing peserta hasilnya bisa langsung dilihat di layar monitor yang disediakan panitia.
"Berapapun uang yang disiapkan, tidak mungkin bisa meluluskan peserta tes penerimaan CPNS. Siapa pun yang lulus, itu berarti dari kemampuannya sendiri dalam menjawab soal tes, bukan karena hal-hal lain," ungkapnya.
Menurut dia siapapun yang mendatangi dirinya untuk minta bantuan supaya meluluskan tes penerimaan CPNS, secara tegas ia katakan tidak mungkin bisa dilakukannya karena tes CPNS tersebut betul-betul murni dari kemampuan masing-masing peserta yang mengikuti tes. "Mereka mau marah sama saya, ya marah saja, karena memang kenyataannya tidak bisa," kata Sutarmidji.
Hal senada juga diakui oleh, Kepala BKD Pontianak Khairil Anwar yang juga menyatakan tes penerimaan CPNS menggunakan sistem CAT tidak ada peluang rekayasa nilai peserta.
"Karena dengan sistem CAT nilai para peserta bisa langsung dilihat di monitor yang berada di ruang kontrol Kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pontianak tempat penyelenggaraan tes penerimaan CPNS tahun 2014," katanya.
Ia menjelaskan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban masing-masing peserta termonitor secara real time atau langsung dengan sistem perangkingan.
"Di layar monitor kelihatan siapa-siapa yang menjawab benar beserta rangkingnya," ungkap Khairil.
Para peserta tes penerimaan CPNS yang berhasil masuk dalam passing grade atau nilai ambang batas, maka nilai-nilai tersebut akan dikompilasi dan rekapitulasi datanya. Kemudian dari jumlah rekapitulasi itu, peserta dengan nilai tertinggi yang akan dinyatakan lulus tes penerimaan CPNS.
"Jadi tidak ada rekayasa, semua angka atau nilai itu sesuai dengan hasil yang mereka peroleh pada saat tes. Siapa yang nilainya tertinggi itu yang akan lulus," ujarnya.
Usai mengikuti tes penerimaan CPNS, para peserta juga bisa mencatat nilainya masing-masing dan kemudian nantinya bisa dicocokkan dengan pengumuman resmi yang akan dikeluarkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), kata Khairil.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Tidak ada satupun yang bisa meluluskan peserta tes penerimaan CPNS, selain kemampuan peserta itu sendiri dalam menjawab soal-soal. Bahkan seandainya anak saya ikut tes pun tidak ada jaminan bisa lulus," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan tes penerimaan CPNS dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) tersebut tidak mungkin bisa dimanfaatkan oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan, karena pelaksanaan tes dilakukan secara transparan dan diawasi oleh pengawas internal dan eksternal.
Apalagi, menurut Sutarmidji nilai yang diperoleh masing-masing peserta hasilnya bisa langsung dilihat di layar monitor yang disediakan panitia.
"Berapapun uang yang disiapkan, tidak mungkin bisa meluluskan peserta tes penerimaan CPNS. Siapa pun yang lulus, itu berarti dari kemampuannya sendiri dalam menjawab soal tes, bukan karena hal-hal lain," ungkapnya.
Menurut dia siapapun yang mendatangi dirinya untuk minta bantuan supaya meluluskan tes penerimaan CPNS, secara tegas ia katakan tidak mungkin bisa dilakukannya karena tes CPNS tersebut betul-betul murni dari kemampuan masing-masing peserta yang mengikuti tes. "Mereka mau marah sama saya, ya marah saja, karena memang kenyataannya tidak bisa," kata Sutarmidji.
Hal senada juga diakui oleh, Kepala BKD Pontianak Khairil Anwar yang juga menyatakan tes penerimaan CPNS menggunakan sistem CAT tidak ada peluang rekayasa nilai peserta.
"Karena dengan sistem CAT nilai para peserta bisa langsung dilihat di monitor yang berada di ruang kontrol Kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pontianak tempat penyelenggaraan tes penerimaan CPNS tahun 2014," katanya.
Ia menjelaskan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban masing-masing peserta termonitor secara real time atau langsung dengan sistem perangkingan.
"Di layar monitor kelihatan siapa-siapa yang menjawab benar beserta rangkingnya," ungkap Khairil.
Para peserta tes penerimaan CPNS yang berhasil masuk dalam passing grade atau nilai ambang batas, maka nilai-nilai tersebut akan dikompilasi dan rekapitulasi datanya. Kemudian dari jumlah rekapitulasi itu, peserta dengan nilai tertinggi yang akan dinyatakan lulus tes penerimaan CPNS.
"Jadi tidak ada rekayasa, semua angka atau nilai itu sesuai dengan hasil yang mereka peroleh pada saat tes. Siapa yang nilainya tertinggi itu yang akan lulus," ujarnya.
Usai mengikuti tes penerimaan CPNS, para peserta juga bisa mencatat nilainya masing-masing dan kemudian nantinya bisa dicocokkan dengan pengumuman resmi yang akan dikeluarkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), kata Khairil.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014