Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Mina Kapuas memberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan kepada masyarakat Desa Kapur, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kami selaku lembaga pelatihan/permagangan di bidang kelautan dan perikanan yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama maju di bidang kelautan dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan wujud partisipasi dan keswadayaan masyarakat ikut mengembangkan SDM melalui pelatihan dari, oleh dan untuk masyarakat," kata Ketua P2MKP Mina Kapuas, Yoris di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, sebagai pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan nelayan sangat memerlukan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan. Berdasarkan hal itu, dalam kesempatan tersebut, P2MKP Mina Kapuas memberikan pelatihan pembuatan pakan alternatif, pemanfaatan teknologi, serta pedoman-pedoman teknis lainnya.
Dalam pelatihan itu, Yoris mentransfer pengetahuannya yang didapat dari pengalamannya sendiri sebagai pembudidaya yang sudah berhasil sehingga dipercaya oleh pemerintah pusat sebagai pengembangan SDM pembudidaya perikanan di Kalbar.
"Di samping pelatihan pembuatan pakan alternatif sebagai solusi atas tingginya biaya untuk pembelian pakan, dalam kegiatan pelatihan tersebut para peserta pelatihan yang merupakan pelaku aktif maupun pasif dalam budidaya perikanan, juga diberikan bekal mengenai teknik budidaya ikan lele, emas dan nila di kolam maupun terpal," kata Yoris.
Terpisah Kepala Badan Penyuluh Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Kubu Raya Ardanihans mengaku sangat mendukung dan akan selalu mendampingi Penyuluh swadaya yang muncul dari pelaku sendiri baik di bidang pertanian, perikanan dan budidaya maupun kegiatan lain yang serupa. Terlebih kegiatan tersebut untuk membangun pertumbuhan ekonomi masyarakat lewat usaha swadaya dan budidaya baik perikanan maupun pertanian.
"Peran P2MKP sangat dibutuhkan dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan di kawasan masing-masing Pengembangan usaha perikanan. Selain itu, lembaga ini juga diharapkan bisa meningkatkan pencapaian target pelatihan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan target latih di P2MKP, serta sebagai bentuk pembinaan bagi lembaga pelatihan kewirausahaan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan," kata Ardanihans.
Dia menjelaskan, di Kalimantan Barat satu-satunya P2MKP yang diakui dan telah mendapat pengakuan dari kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia adalah P2MKP Mina Kapuas yang ada di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya. P2MKP Mina Kapuas telah menjadi pusat pelatihan utama usaha perikanan di Kalimantan Barat.
"Jadi satu-satunya yang resmi di Kalimantan Barat adalah P2MKP Mina Kapuas ini. Beberapa waktu lalu kita dipanggil oleh Kementerian Kelautan untuk mewakili Kalimantan Barat, P2MKP ini adalah P2MKP pertama dan satu-satunya di Kalimantan Barat," kata Ardanihans.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kami selaku lembaga pelatihan/permagangan di bidang kelautan dan perikanan yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama maju di bidang kelautan dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan wujud partisipasi dan keswadayaan masyarakat ikut mengembangkan SDM melalui pelatihan dari, oleh dan untuk masyarakat," kata Ketua P2MKP Mina Kapuas, Yoris di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, sebagai pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan nelayan sangat memerlukan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan. Berdasarkan hal itu, dalam kesempatan tersebut, P2MKP Mina Kapuas memberikan pelatihan pembuatan pakan alternatif, pemanfaatan teknologi, serta pedoman-pedoman teknis lainnya.
Dalam pelatihan itu, Yoris mentransfer pengetahuannya yang didapat dari pengalamannya sendiri sebagai pembudidaya yang sudah berhasil sehingga dipercaya oleh pemerintah pusat sebagai pengembangan SDM pembudidaya perikanan di Kalbar.
"Di samping pelatihan pembuatan pakan alternatif sebagai solusi atas tingginya biaya untuk pembelian pakan, dalam kegiatan pelatihan tersebut para peserta pelatihan yang merupakan pelaku aktif maupun pasif dalam budidaya perikanan, juga diberikan bekal mengenai teknik budidaya ikan lele, emas dan nila di kolam maupun terpal," kata Yoris.
Terpisah Kepala Badan Penyuluh Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Kubu Raya Ardanihans mengaku sangat mendukung dan akan selalu mendampingi Penyuluh swadaya yang muncul dari pelaku sendiri baik di bidang pertanian, perikanan dan budidaya maupun kegiatan lain yang serupa. Terlebih kegiatan tersebut untuk membangun pertumbuhan ekonomi masyarakat lewat usaha swadaya dan budidaya baik perikanan maupun pertanian.
"Peran P2MKP sangat dibutuhkan dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan di kawasan masing-masing Pengembangan usaha perikanan. Selain itu, lembaga ini juga diharapkan bisa meningkatkan pencapaian target pelatihan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan target latih di P2MKP, serta sebagai bentuk pembinaan bagi lembaga pelatihan kewirausahaan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan," kata Ardanihans.
Dia menjelaskan, di Kalimantan Barat satu-satunya P2MKP yang diakui dan telah mendapat pengakuan dari kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia adalah P2MKP Mina Kapuas yang ada di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya. P2MKP Mina Kapuas telah menjadi pusat pelatihan utama usaha perikanan di Kalimantan Barat.
"Jadi satu-satunya yang resmi di Kalimantan Barat adalah P2MKP Mina Kapuas ini. Beberapa waktu lalu kita dipanggil oleh Kementerian Kelautan untuk mewakili Kalimantan Barat, P2MKP ini adalah P2MKP pertama dan satu-satunya di Kalimantan Barat," kata Ardanihans.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014