Sanggau (Antara Kalbar)- Banjir yang melanda Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau beberapa hari belakangan ini sempat melumpuhkan berbagai aktivitas warga setempat.
    Tak hanya sawah dan ladang saja yang terendam banjir, namun juga gedung sekolah, pemukiman warga sehingga mata pencarian warga pun terganggu.
    "Diperkirakan ada 393 rumah warga dan 1.400 jiwa lebih yang menjadi korban banjir di Kecamatan Bonti ini. Boleh dikatakan, aktivitas lumpuh semua," ujar Camat Bonti, Darmikus Herry.
    Aktivitas sekolah selama banjir diliburkan, demikian juga perkantoran lain yang terkena dampak. Masyarakat di Kecamatan Bonti telah menerima bantuan berupa sembako dari Pemkab Sanggau.
    "Hingga saat ini Pemkab Sanggau telah menyalurkan bantuan sembako, untuk beras sebanyak 4,2 ton, mie instan sebanyak 140 dus dan beberapa logistik lainnya. Logistik ini sudah kita distribusikan warga yang terkena banjir ini," ungkap dia.
    Kendati dilanda banjir, warga setempat memilih untuk tetap bertahan. Hal itu dikarenakan warga masih bisa menggunakan lantai dua rumah mereka. Selain itu, ada juga yang membuat panggung-panggung dalam rumah masing-masing.
    "Kalau akses jalan darat menuju Desa Bahta, Sami, Kampuh dan Kota Bonti sebagian lumpuh total. Sedangkan yang menuju ke kota kabupaten ada beberapa titik terkena genangan banjir," papar dia.
    Kepala Desa Sami, Abang Suhadi mengungkapkan, akses transportasi darat ke Desa Sami lumpuh total dan hanya bisa ditempuh dengan jalur air.
     Menurut Suhadi, warga di wilayahnya yang berpenduduk 1.500 jiwa lebih itu, hanya bisa diam dan duduk-duduk di rumah masing-masing serta tak bisa melaksanakan aktivitas apapun.
    Untuk di Kampung Sami, ketinggian air mencapai dua meter dan nyaris sudah sampai menyentuh bumbungan rumah warga.
    "Kawasan terparah yang dilanda banjir merupakan pemukiman yang letaknya tidak jauh dari Sungai Sekayam dengan ketinggian air hingga dua meter. Ini banjir terparah dari sebelumnya. Warga saya tak ada yang mengungsi dan warga masih memilih bertahan di rumah-rumah masing-masing," katanya.
    Sementara salah seorang warga Kota Bonti, Abang Awaludin mengakui kesusahan akibat banjir itu dan telah mengungsi di pondok kecil depan rumahnya, karena air sudah merendam rumahnya setinggi dada orang dewasa.
    Untuk bisa bertahan, dirinya membuat panggung di pondok kecil itu. "Kami tak bisa melaksanakan aktivitas lagi, kebun dan ladang sudah terendam karena banjir," ujar dia.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015