Ngabang (Antara Kalbar) - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Landak di Desa Tebedak Kecamatan Ngabang selalu dianggarkan pembangunan tapi terkesan tak ada bekas. Pemerintah diharapkan mengkaji ulang lokasi TPA yang dekat dengan pemukiman penduduk itu.

"Sudah beberapa kali dianggarkan pembangunan menelan dana banyak, tapi kalau dilihat di lapangan tak banyak  yang dibangun. Nah, ini yang menjadi tanda tanya," kata Tokoh Masyarakat Desa Tebedak, Siyus di Ngabang, Rabu.

Siyus yang juga mantan DPRD Landak ini mengaku sangat menyayangkan kondisi TPA yang tidak ada pengelolaan dengan baik. Bahkan sejak dulu pihaknya tidak setuju jika TPA dibuat di kawasan itu yang merupakan tepi jalan negara dan dekat dengan pemukiman penduduk.

"Terus terang masyarakat tidak setuju TPA ditempatkan di lokasi itu, jarak dengan ibu kota  6 KM. Bisa menganggu pencemaran udara, penyakit. Sejak dulu sudah menolak," ujar Siyus.

Ia meminta Pemerintah kabupaten Landak mengkaji lagi penempatan TPA, masyarakat  sudah merasa risih, jika dilihat dari tata ruang kota tidak indah. Jalur dari Kabupaten Sanggau bahkan negara tetangga melintasi TPA yang tidak terkelola dengan baik.

"Sampah bertaburan sampai tepi jalan. Bahkan pos tepi pintu masuk jadi tepat tumpukan sampah. Pagar dibagian depan semak, pagar keliling TPA juga sampai sekarang tidak dibangun," beber Siyus.

Siyus mantan Ketua KNPI Landak ini berharap kepada Pemkab Landak agar mengkaji. Kalau dibiarkan tak mejamin masyarakat melakukan kegiatan dengan caranya sendiri.

"Sebagai warga Tebedak jangan dianggap masyarakat tempat pembuangan akhir," ujar Siyus.

Ia menambahkan, pemerintah kabupaten  harus memiliki konsep jangka panjang  bagaimana kabupaten atau kota indah. Tentu sudah ada blu print dimana tata ruang TPA. "Berfikir jangka panjang. Jangan memikirkan hari ini saja," tukas Siyus.

Pewarta: Kundori

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015