Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak melebarkan Jalan Budi Utomo atau jalan lingkar dari enam meter menjadi sembilan meter guna memperlancar arus mudik dan balik Lebaran tahun 2015 di kota itu.
"Kami memperlebar sepanjang Jalan Budi Utomo menggunakan anggaran APBD Kota Pontianak sebesar Rp50 miliar, menggunakan pondasi beton untuk sisi kiri dan kanan, dan bagian tengahnya ditinggikan menggunakan batu," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan pelebaran Jalan Budi Utomo, merupakan kelanjutan dari pelebaran dan peningkatan Jalan 28 Oktober yang berlanjut ke Jalan Budi Utomo, sehingga pemudik bisa melanjutkan perjalanannya ke Jalan Khatulistiwa menuju luar kota atau kawasan pantai utara atau jalur mudik dan balik Lebaran.
"Sekarang pembangunan sudah hampir selesai dan bisa digunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran," ujarnya.
Pemkot Pontianak menargetkan pembangunan dan peningkatan Jalan Budi Utomo bisa selesai tahun 2015, kata Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengimbau kepada pemudik Lebaran sebaiknya menggunakan jalur alternatif tersebut, sehingga tidak terkonsentrasi di Jalan Khatulistiwa yang melewati kawasan pasar Sintan, yang sering macet pada jam-jam tertentu.
"Agar jalan itu, nantinya bisa kuat dan awet, kami akan melarang truk-truk pengangkut sawit melewati jalan tersebut. Karena truk-truk perusahaan sawit mengangkut jauh melebihi kapasitas jalan, kekuatan jalan itu paling tinggi 12 ton, sementara truk itu mengangkut sawit hingga 20 ton keatas," ungkapnya.
Menurut dia, seharusnya perusahaan sawit seperti PT WBA membangun jalan sendiri untuk keluar masuk truk-truk pengangkutnya, tidak seperti sekarang yang menggunakan Jalan Budi Utomo dan Jalan 28 Oktober, sehingga kedua ruas jalan itu menjadi cepat rusak.
"Sekali-kali nanti, kami akan merazia truk-truk pengangkut sawit mereka, agar tidak membawa sawit melebihi kapasitas seperti sekarang," ancam Sutarmidji.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kami memperlebar sepanjang Jalan Budi Utomo menggunakan anggaran APBD Kota Pontianak sebesar Rp50 miliar, menggunakan pondasi beton untuk sisi kiri dan kanan, dan bagian tengahnya ditinggikan menggunakan batu," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan pelebaran Jalan Budi Utomo, merupakan kelanjutan dari pelebaran dan peningkatan Jalan 28 Oktober yang berlanjut ke Jalan Budi Utomo, sehingga pemudik bisa melanjutkan perjalanannya ke Jalan Khatulistiwa menuju luar kota atau kawasan pantai utara atau jalur mudik dan balik Lebaran.
"Sekarang pembangunan sudah hampir selesai dan bisa digunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran," ujarnya.
Pemkot Pontianak menargetkan pembangunan dan peningkatan Jalan Budi Utomo bisa selesai tahun 2015, kata Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengimbau kepada pemudik Lebaran sebaiknya menggunakan jalur alternatif tersebut, sehingga tidak terkonsentrasi di Jalan Khatulistiwa yang melewati kawasan pasar Sintan, yang sering macet pada jam-jam tertentu.
"Agar jalan itu, nantinya bisa kuat dan awet, kami akan melarang truk-truk pengangkut sawit melewati jalan tersebut. Karena truk-truk perusahaan sawit mengangkut jauh melebihi kapasitas jalan, kekuatan jalan itu paling tinggi 12 ton, sementara truk itu mengangkut sawit hingga 20 ton keatas," ungkapnya.
Menurut dia, seharusnya perusahaan sawit seperti PT WBA membangun jalan sendiri untuk keluar masuk truk-truk pengangkutnya, tidak seperti sekarang yang menggunakan Jalan Budi Utomo dan Jalan 28 Oktober, sehingga kedua ruas jalan itu menjadi cepat rusak.
"Sekali-kali nanti, kami akan merazia truk-truk pengangkut sawit mereka, agar tidak membawa sawit melebihi kapasitas seperti sekarang," ancam Sutarmidji.
(U.A057/N005)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015