Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta kepada perusahaan sawit yang ada di provinsi yang dipimpinnya untuk bisa membantu manajemen koperasi setempat agar dapat memaksimalkan lembaga keuangannya sehingga anggota yang ada bisa benar-benar sejahtera.
    "Koperasi menjadi lembaga yang penting bagi peningkatan kesejahteraan para petani dan masyarakat pemilik lahan. Untuk itu diperlukan pendampingan dari perusahaan sawit agar bisa membantu memperhatikan bagaimana memanagemen koperasi yang baik," kata Cornelis di Ketapang, Senin.
    Dia mengatakan, untuk menciptakan sinergitas dalam usaha membangun dan mengembangkan perkebunan di Kalimantan Barat perlu adanya pihak yang menjembatani antara kepentingan bisnis perusahaan dan kepentingan masyarakat.
    Koperasi perkebunan menurutnya, menjadi sebuah solusi atas permasalahan antara pengusaha dan masyarakat pemilik lahan atau penggarap perkebunan. Karakteristik koperasi yang menjunjung tinggi musyawarah untuk mufakat dan berazas kekeluargaan merupakan sistem yang tepat untuk menfasilitasi antara kepentingan perusahaan dan masyarakat.
    Dengan modal bersama dan pengelolaan bersama, koperasi perkebunan akan menjadi wadah bagi masyarakat lokal untuk memaksimalkan peluang usaha yang ada serta menjadi fasilitas bagi karyawan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan.
    "Misalnya Unit Simpan Pinjam berfungsi memberikan kemudahan kepada anggota masyarakat yang ingin memulai usaha atau mengembangkan usaha dan Warung Serba Ada yang memberikan kemudahan bagi karyawan yang memerlukan kebutuhan sehari-hari," katanya.
    Untuk itu, dia sangat mengharapkan agar setiap perusahaan sawit yang ada di Kalbar bisa melakukan pembinaan terhadap koperasi yang ada dan menerapkan pola sistem pertanian berkelanjutan.
    Dia menjelaskan, sejauh ini, sistem pertanian berkelanjutan seperti yang dilakukan oleh Cargill baru dilakukan oleh dua perusahaan sawit yaitu di Ketapang dan di Sekadau. Diharapkan perusahaan lainnya juga mengikuti pola itu agar masyarakat disekitar perkebunan benar-benar dapat merasakan manfaat kehadiran perusahaan itu.
    "Jangan sampai tercipta kantong-kantong kemiskinan disekitar perkebunan. Jika diberikan lahan misal 20 ribu hektar, jangan semuanya digunakan untuk tanam sawit, namun juga dibangun berbagai fasilitas pelayanan dasar untuk masyarakat seperti sekolah, sarana kesehatan dan lain sebagainya," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015