Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta perusahaan perkebunan sawit meningkatkan sinergi dengan masyarakat setempat dalam mengelola sawit dan berperan dalam mewujudkan desa mandiri.
"Saya berharap agar ada sinergi antara perkebunan dengan masyarakat setempat. Perusahaan perkebunan harus bisa membantu mewujudkan status desa mandiri di tempatnya, kalau desa mandiri artinya 54 indikator yang ada itu sudah bagus semua," kata dia di Pontianak, Selasa.
Ia menambahkan dengan sinergi itu maka hubungan antara perkebunan dengan masyarakat terjalan baik dan dapat menangkal penilaian negatif terhadap keberadaan perkebunan sawit.
"Kita bisa perang opini dengan hal-hal yang baik, buktikan dengan fakta dan data. Misalnya, dengan cara pohon-pohon yang di luar sawit itu ditanam masuk dalam satu aplikasi, nanti bisa ukur karbonnya, biomassa, CO2, semua bisa diukur," tuturnya.
Sutarmidji juga menyarankan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII dapat ditugaskan pemerintah daerah untuk memproduksi minyak goreng.
"Kalau harga sawit perkebunan tidak masalah, yang masalah itu harga sawit rakyat. Produksi minyak PTPN paling hanya lima persen dari produksi kebutuhannya 20 persen, maka dari 20 persen ini dipenuhi dari sawit rakyat, sehingga harganya bisa disesuaikan," katanya.
Ia juga menyarankan perkebunan crude palm oil (CPO) memberikan keleluasaan untuk BUMDes di beberapa daerah untuk memproduksi CPO dengan pola koperasi atau BUMDes.
"Jadi, masalah lainnya itu perkebunan yang produksi CPO, karena produksi mereka banyak, akhirnya tidak bisa membeli, tertunda ekspor juga, sehingga tangki-tangki penuh. Setelah masyarakat jual, tiga hari baru produksi lagi, akhirnya harga kualitas sudah jelek, harga jadi murah, itu masalah," kata Sutarmidji.
Sutarmidji minta perusahaan sawit bantu wujudkan desa mandiri
Selasa, 21 Februari 2023 20:28 WIB