Bengkayang (Antara Kalbar) - Sejumlah kecamatan di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, sejak dua hari terakhir terkena banjir.
    Menurut keterangan Mujidi, pengurus KNPI Kabupaten Bengkayang saat dihubungi di Pontianak, Rabu, ada dua kecamatan yang terkena banjir yakni Seluas dan Jagoi Babang.
    "Ada ribuan penduduk yang terkena dampak, sejak banjir melanda permukiman mulai Senin lalu," kata Mujidi yang juga pengelola tabloid perbatasan, Sebalo itu.
   Ia mendapat data, wilayah yang terendam banjir adalah Dusun Seluas ada 221 KK/837 Jiwa, Dusun Pisang ada 36 Jiwa/175 Jiwa, Dusun Pereges ada 171 KK/70 Jiwa, Dusun Bumbung ada 99 KK/299 Jiwa, Dusun Sungai Biang ada 166 KK/634 Jiwa, Dusun Simpang Empat 98 KK/339 Jiwa, dan Dusun Trimulya ada 44/19 Jiwa.
    Ketinggian air rata-rata mencapai dua hingga tiga meter, katanya mengutip keterangan Camat Seluas Gustian Andiwinata. Meski air meninggi, warga memilih tetap bertahan dan memindahkan barang berharga ke lantai dua rumah mereka. Sementara pihak kecamatan telah menyiapkan posko bagi warga yang ingin mengungsi.
    Camat Jagoi Babang Syafarudin mengungkapkan, banjir juga menggenangi jalan negara dengan panjang jalan yang terendam mencapai dua ratus meter. Pihaknya pun kesulitan untuk menjangkau daerah yang terkena banjir sehingga butuh alat transportasi seperti speedboat guna mengevakuasi atau menyelamatkan warga. Dinas Sosial setempat dikabarkan telah menyalurkan logislitik bantuan berupa air mineral, mie instan, selimut, pakaian serta beras.
    Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang, Adinus Selvinus menginformasikan bahwa air terus naik namun tidak terlalu cepat. Sementara saat ini akses jalan menuju perbatasan, Jagoi Babang sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat.
    "Kami memohon kepada instansi terkait untuk segera melakukan monitoring terhadap warga di daerah baik yang ada di Kecamatan Seluas, Jagoi Babang dan beberapa desa yang terendam," harapnya.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016