Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan salut atas pengabdian dan semangat para petugas pemadam kebakaran yang melakukan pekerjaan sosial dalam memadamkan "si jago merah".
"Saya salut juga dan mengapresiasi tinggi semangat pengabdian mereka yang luar biasa, terlebih pemadam kebakaran swasta yang tidak menerima gaji atau upah dari pengabdiannya. Saya terima kasih kepada pemadam kebakaran," kata Sutarmidji seusai apel memperingati Hari Pemadam Kebakaran Nasional ke-97, Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol PP ke-66, dan HUT Satlinmas ke-54 di halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis.
Tak hanya pengabdian dalam melaksanakan tugasnya, Sutarmidji juga memuji para relawan pemadam kebakaran yang merogoh uang dari kantong pribadi mereka hingga ratusan juta rupiah untuk peremajaan dan modernisasi armada pemadam yang mereka miliki.
"Pemadam kebakaran ini luar biasa, bahkan ada juga pemadam kebakaran yang memiliki armada kapal untuk memadamkan api dari sungai," ungkapnya.
Hingga saat ini, jumlah yayasan pemadam kebakaran (YPK) di Kota Pontianak sebanyak 26 YPK. Ia mengklaim, Pontianak memiliki pemadam kebakaran yang dikelola swasta atau yayasan terbanyak se-Indonesia.
Sutarmidji berpesan kepada para petugas pemadam kebakaran, supaya melaksanakan tugas dengan baik sehingga masyarakat merasa terayomi, kepentingan mereka terpenuhi dan terakomodir. Dirinya yakin, hal itu merupakan kebahagiaan bagi para relawan pemadam kebakaran karena telah membantu masyarakat dalam mengatasi musibah kebakaran yang terjadi.
"Pesan saya petugas pemadam kebakaran, agar melakukan tugas dengan baik, bekerja bukan untuk mencari penghargaan tetapi pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Selain pemadam kebakaran, Sutarmidji juga berharap kepada Satpol PP untuk melakukan tindakan secara tegas dan disiplin. Ketegasan yang dimaksudnya, adalah senantiasa berpedoman pada aturan perundang-undangan termasuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda).
"Sekali menegakkan Perda, petugas Satpol PP jangan coba-coba untuk mempermainkan aturan. Berlaku tegas supaya Satpol PP lebih berwibawa," ujarnya.
Ketiga komponen, yakni pemadam kebakaran, Satpol PP dan Linmas, adalah komponen-komponen yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Tidak terkecuali, Linmas juga memegang peranan penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungannya.
"Mudah-mudahan dengan maksimalnya fungsi pemadam kebakaran, Satpol PP, dan Linmas serta aparat kepolisian dan TNI, semuanya bersinergi secara bersama-sama untuk menjaga Kota Pontianak agar tetap kondusif," katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Kebakaran Pontianak (FKKP) Ateng Tanjaya menyatakan, yayasan pemadam kebakaran di Pontianak berkembang begitu pesat, sehingga kini sudah berjumlah 26 YPK. Ia menilai hal itu membuktikan kesetiakawanan dan jiwa sosial warga Kota Pontianak khususnya dan Kalbar umumnya.
"Tentunya kita bangga sebagai pemadam karena meskipun kita memiliki latar belakang dari berbagai suku, agama dan ras yang berbeda tetapi kita Bhinneka Tunggal Ika. Meski kami berbeda latar belakang tetapi kami sehati," ujarnya.
Ia menekankan, sesama petugas pemadam kebakaran, memiliki musuh yang sama yakni si jago merah. Untuk itu, pihaknya selalu menanamkan kekompakan satu sama lainnya. "Dengan momen HUT Damkar ini, saya mengajak semua pemadam kebakaran, kita tingkatkan kekompakan, jaga kesehatan yang paling utama dan utamakan keselamatan diri dalam melaksanakan tugas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saya salut juga dan mengapresiasi tinggi semangat pengabdian mereka yang luar biasa, terlebih pemadam kebakaran swasta yang tidak menerima gaji atau upah dari pengabdiannya. Saya terima kasih kepada pemadam kebakaran," kata Sutarmidji seusai apel memperingati Hari Pemadam Kebakaran Nasional ke-97, Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol PP ke-66, dan HUT Satlinmas ke-54 di halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis.
Tak hanya pengabdian dalam melaksanakan tugasnya, Sutarmidji juga memuji para relawan pemadam kebakaran yang merogoh uang dari kantong pribadi mereka hingga ratusan juta rupiah untuk peremajaan dan modernisasi armada pemadam yang mereka miliki.
"Pemadam kebakaran ini luar biasa, bahkan ada juga pemadam kebakaran yang memiliki armada kapal untuk memadamkan api dari sungai," ungkapnya.
Hingga saat ini, jumlah yayasan pemadam kebakaran (YPK) di Kota Pontianak sebanyak 26 YPK. Ia mengklaim, Pontianak memiliki pemadam kebakaran yang dikelola swasta atau yayasan terbanyak se-Indonesia.
Sutarmidji berpesan kepada para petugas pemadam kebakaran, supaya melaksanakan tugas dengan baik sehingga masyarakat merasa terayomi, kepentingan mereka terpenuhi dan terakomodir. Dirinya yakin, hal itu merupakan kebahagiaan bagi para relawan pemadam kebakaran karena telah membantu masyarakat dalam mengatasi musibah kebakaran yang terjadi.
"Pesan saya petugas pemadam kebakaran, agar melakukan tugas dengan baik, bekerja bukan untuk mencari penghargaan tetapi pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Selain pemadam kebakaran, Sutarmidji juga berharap kepada Satpol PP untuk melakukan tindakan secara tegas dan disiplin. Ketegasan yang dimaksudnya, adalah senantiasa berpedoman pada aturan perundang-undangan termasuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda).
"Sekali menegakkan Perda, petugas Satpol PP jangan coba-coba untuk mempermainkan aturan. Berlaku tegas supaya Satpol PP lebih berwibawa," ujarnya.
Ketiga komponen, yakni pemadam kebakaran, Satpol PP dan Linmas, adalah komponen-komponen yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Tidak terkecuali, Linmas juga memegang peranan penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungannya.
"Mudah-mudahan dengan maksimalnya fungsi pemadam kebakaran, Satpol PP, dan Linmas serta aparat kepolisian dan TNI, semuanya bersinergi secara bersama-sama untuk menjaga Kota Pontianak agar tetap kondusif," katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Kebakaran Pontianak (FKKP) Ateng Tanjaya menyatakan, yayasan pemadam kebakaran di Pontianak berkembang begitu pesat, sehingga kini sudah berjumlah 26 YPK. Ia menilai hal itu membuktikan kesetiakawanan dan jiwa sosial warga Kota Pontianak khususnya dan Kalbar umumnya.
"Tentunya kita bangga sebagai pemadam karena meskipun kita memiliki latar belakang dari berbagai suku, agama dan ras yang berbeda tetapi kita Bhinneka Tunggal Ika. Meski kami berbeda latar belakang tetapi kami sehati," ujarnya.
Ia menekankan, sesama petugas pemadam kebakaran, memiliki musuh yang sama yakni si jago merah. Untuk itu, pihaknya selalu menanamkan kekompakan satu sama lainnya. "Dengan momen HUT Damkar ini, saya mengajak semua pemadam kebakaran, kita tingkatkan kekompakan, jaga kesehatan yang paling utama dan utamakan keselamatan diri dalam melaksanakan tugas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016