Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin melantik Rino Pandriya sebagai pengganti antar waktu (PAW) anggota DPRD kota setempat, menggantikan Hendri Mahyudin karena tersandung hukum.

"Pengambilan sumpah yang dilakukan bukan hanya seremonial belaka, yang jelas sudah saya ambil sumpah dan itu berat. Dan kami harapkan kepada anggota yang baru yang dilantik untuk cepat menyesuaikan sehingga bisa langsung bekerja, serta amanah," kata Satarudin seusai pengambilan sumpah terhadap anggota yang dilantik tersebut di Pontianak, Selasa.

Menurut dia, PAW yang dilakukan berdasarkan surat putusan gubernur Kalbar dan diperkuat oleh surat keputusan dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Rino Pandriya yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut menggantikan Hendri Mahyudin, dan akan melanjutkan sisa jabatan terhitung sejak masa pengambilan sumpah hari ini sampai habis masa jabatan tahun 2019 mendatang.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Pontianak Alfian Aminardi menyatakan, PAW tersebut berdasarkan putusan berdasarkan anggaran dasar rumah tangga (ADRT) partai, karena anggota DPRD sebelumnya Hendri Mahyudin tersandung masalah hukum.

"PAW tersebut sudah sesuai pasal 11 ayat 1, apabila tidak melaksanakan tugasnya siap diganti sementara maupun seterusnya, kemudian ayat 3 berbunyi diadakan rapat pleno sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Sementara itu, menurut dia, alasan Rino Pandriya ditunjuk sebagai pengganti karena memperoleh suara terbanyak kedua setelah Hendri Mahyudin.

"Kami mohon maaf kepada pendukung dan keluarga besar Hendri Mahyudin. Dan tidak ada maksud untuk menzaliminya, karena sudah sesuai ADRT partai, setiap anggota DPRD yang tiga bulan berturut-turut tidak masuk kerja, maka harus digantikan oleh anggota partai lainnya yang memperoleh urut dua," katanya.

Ke depan dengan hal seperti ini, untuk perekrutan kader, pihaknya tetap mau yang terbaik. Tapi memang kalau untuk masalah hukum tidak bisa diintervensi, katanya.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016