Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Kubu Raya, Rusman Ali mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa dua warga Kecamatan Terentang, kabupaten setempat yang tewas dan dianiaya oleh seseorang yang tak lain suami dan ayah dari para korban.

"Saya baru mendapat informasi mengenai kejadian di Terentang Senin pagi. Saya turut prihatin dan mengharapkan agar kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Selasa.

Warga Terentang, Painem dan anaknya yang masih berusia tujuh bulan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Rianto. Painem saat ini dalam keadaan kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Dr Soedarso Pontianak. Sementara anaknya meninggal dunia.

Menurut bupati, peristiwa itu menjadi bentuk dari krisis moral dan krisis keagamaan yang sudah terjadi. "Ini yang selama ini saya khawatirkan," katanya.

Rusman Ali mengatakan krisis moral dan krisis kepercayaan sudah mulai melanda masyarakat saat ini. Sehingga semakin banyak terjadi anarkis dan kekerasan baik dalam rumah tangga maupun di tengah masyarakat.

Hal tersebut harus dikendalikan dengan program-program inovatif dari pemerintah.

Menurutnya jika moralitas yang bersangkutan tidak terganggu dan kehidupan keagamaannya baik tidak mungkin bisa melakukan tindakan sekeji itu.

"Itulah sebabnya saya dan pemerintah Kubu Raya mengharuskan anak-anak sejak dini menjalankan kegiatan agamanya dengan baik. Mewajibkan menghafal surah-surah pendek bagi anak-anak di sekolah, bagi masyarakat kita yang Muslim dan agama lainnya menyesuaikan," katanya.

Pihaknya juga sudah mengharuskan dilaksanakan pelajaran muatan lokal kerohanian di sekolah-sekolah, untuk membentengi masyarakat dari tindakan-tindakan negatif dan keji.

"Jika seseorang memiliki pondasi keimanan dan moral yang baik, seberat apapun masalah yang dihadapinya mesti dia ingat dengan Tuhan dan tidak akan melakukan tindakan keji seperti ini," katanya.

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari bahwa sedikit banyak perkembangan teknologi saat ini dapat mempengaruhi pergaulan masyarakat bahkan hingga di desa.

"Jika tidak dibentengi sejak dini, tidak bisa dibayangkan seperti apa nanti generasi ke depan," katanya lagi.

Ia menambahkan, dengan mengharuskan anak-anak menghafal surah-surah pendek dan belajar berdoa di sekolah akan sedikit banyak juga berdampak bagi pertumbuhan anak-anak di sekolah, di masyarakat dan di rumah.



(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016