Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Senin, menggelar rapat koordinasi terpadu lintas sektoral dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar.

"Rakor ini kami gelar dalam rangka penanggulangan Karhutla di Kalbar, karena dalam hal ini, kita semua tidak bisa bersantai dan berdiam diri saja," kata Kapolda Kalbar, Brigjen (Pol) Musyafak di Pontianak.

Ia berharap, ke depannya kasus-kasus Karhutla bisa ditekan seminimal mungkin, sehingga tidak mendatangkan bencana asap lagi di Kalbar dan Indonesia umumnya.

Tampak hadir dalam rakor terpadu lintas sektoral penanggulangan Karhutla yang digelar di Mapolda Kalbar, yakni Kapolda Kalbar, Brigjen (Pol) Musyafak, Gubernur Kalbar Cornelis, instansi terkait, dan tokoh masyarakat Kalbar.

Sebelumnya, Sekretaris Manggala Agni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Sahat Irawan Malik mengatakan rata-rata penyebab kebakaran hutan dan lahan di Kalbar karena ulah manusia, baik yang disengaja maupun tidak.

"Penyebab Karhutla di Kalbar rata-rata bersumber dari pembakaran lahan yang dilakukan oleh oknum masyarakat dan perkebunan, lalu meluas hingga terjadi Karhutla," katanya.

Sehingga menurut dia, harus dibedakan juga sudut pandangnya antara kebakaran dan pembakaran, karena cenderung ada hubungannya dengan aktivitas pengolahan lahan, baik dilakukan oleh oknum masyarakat maupun pihak perkebunan.

"Di lapangan banyak ditemukan Karhutla berawal dengan pembakaran lahan, akhirnya menyebar tidak terkendali, sehingga terjadilah kebakaran hutan dan lahan itu," ungkapnya.

Terkait penanganan masalah Karhutla tersebut, menurut dia, pihaknya sudah ada prosedur tetap (Protap) standar yang diperintahkan oleh kepala BKSDA Kalbar. Semua tim Manggala Agni selalu siap dan patroli pencegahan secara rutin dalam melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran," katanya.

Selain secara mandiri, tim Manggala Agni juga melibatkan Kantibmas, Babinsa, aparat desa, serta tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan patroli bersama dalam mencegah dan memadamkan Karhutla.

BKSDA Kalbar, mencatat sejak Januari hingga Agustus 2016, sebanyak 122 titik api yang terpantau di kabupaten/kota Kalbar. "Untuk bulan Agustus ini saja, terhitung dari tanggal satu hingga sembilan Agustus, tercatat sudah terpantau 68 titik api di Kalbar," kata Sahat.

"Tetapi kalau dibanding tahun lalu, pada periode yang sama, secara umum titik api yang terpantau di Kalbar mengalami penurunan, yakni sebanyak 122 titik api di tahun 2016, sementara periode yang sama tahun 2015 terpantau sebanyak 644 titik," katanya.


(U.A057/T013)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016