Mempawah (Antara Kalbar) – Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah bekerja sama dengan Tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mempawah dan organisasi profesi kesehatan menggelar Lomba Balita Indonesia (LBI) di Wisma Chandramidi Mempawah.

Bupati Ria Norsan, membuka langsung LBI tersebut dan mengharapkan kualitas manusia Indonesia semakin baik serta pembinaan balita sejak dini semakin baik pula di Kabupaten Mempawah.

"Anak sebagai investasi yang sangat berharga. Harus diurus dengan sebaik-baiknya. Selain dididik dengan pendidikan formal dan agama, anak juga harus diberikan makanan yang terbaik. Bukan hanya yang bergizi, tapi terpenting adalah kehalalan dan keberkahannya. Bagaimana cara orang tua mendapatkan rezeki yang akan dikonsumsi oleh keluarga di rumah," kata Ria Norsan.

Ia melanjutkan, anak dapat menjadi berkah atau musibah bagi orang tuanya bergantung bagaimana cara mendidik anak. Jika anak tidak dididik dengan baik sejak dini, lanjutnya, maka ke depannya berpotensi menjadi orang yang tidak baik.

"Makanya sejak sekarang ini kita didik anak-anak kita dengan pendidikan formal, pendidikan agama, dan pendidikan akhlak yang baik. Mudah-mudahan ke depannya anak-anak kita menjadi anak yang diharapkan orang tua, keluarga, bangsa, dan negara. Negara akan baik jika generasi mudanya baik. Jika anak-anaknya baik, baik juga negara ke depannya," ujarnya.

Panitia kegiatan LBI, Juairiyah, menerangkan anak merupakan aset bangsa punya hak dan kebutuhan hidup yang perlu dipenuhi.

Di antaranya hak atas kebutuhan makan dan zat gizi, kesehatan, bermain, kebutuhan emosional, pengembangan moral, pendidikan, serta lingkungan keluarga dan sosial yang mendukung.

Melalui kegiatan LBI ini kita ingin meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui upaya pembinaan dan pengembangan kesehatan dan kesejahteraan balita yang dimulai sejak dini.

"Secara khusus lomba ini bertujuan meningkatkan pengetahuan orang tua dalam membina tumbuh kembang balita dan memotivasi masyarakat dalam mengembangkan kesehatan dan kesejahteraan balita," kata Juariyah.
Peserta LBI terbagi menjadi dua kategori umur, yakni 6 – 24 bulan dan 2 – 5 tahun. Peserta lomba di tingkat kabupaten telah melalui seleksi di tingkat puskesmas dan bidan praktik mandiri.

Tim penilai lomba terdiri atas dokter umum, dokter spesialis anak, dokter spesialis jiwa, dokter gigi, ahli gizi, perawat, bidan, dan perawat gigi.

"Tim penilai ini bertugas menyeleksi peserta lomba dan memilih pemenang sesuai petunjuk penilaian," ujar Juariyah mengakhiri penjelasannya.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016