Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalbar Cornelis, meminta kepada BKKBN yang ada di provinsi itu untuk bisa membantu memaksimalkan upaya penekanan lajunya pertumbuhan penduduk melalui berbagai program yang ada.

"Kepada BKKBN saya minta agar mengurus masalah kependudukan dengan serius, supaya persoalan perkembangan penduduk yang melaju dengan cepat bisa diatasi," kata Cornelis saat menghadiri kegiatan Generasi Berencana yang dilaksanakan BKKBN di Pontianak, Kamis.

Menurut mantan Bupati Landak ini, perkembangan penduduk dunia saat ini sudah tidak terkendali lagi, dan baru Singapura yang bisa mengendalikan penduduknya.

Orang nomor satu Kalbar ini juga mengatakan bahwa dirinya merasa ngeri bila berbicara masalah pertumbuhan penduduk.

"Lutut saya bergetar kalau berbicara masalah pertumbuhan penduduk dunia, karena pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan makanan, ini akan membuat kita mati kelaparan kalau tidak segera diatasi," tuturnya.

Di Indonesia, lanjut Cornelis, Pulau Jawa sudah tidak mampu lagi menyediakan beras bagi penduduk Indonesia karena lahannya sudah habis untuk membangun pabrik-pabrik dan perumahan untuk tempat tinggal.

Hal yang aneh lanjutnya, Indonesia yang begitu luas, tapi malah impor beras dari Thailand yang negaranya lebih kecil bila dibanding Negara Indonesia.

"Mengingat Hal itu semua, saat ini Presiden Jokowi memiliki program cetak sawah agar kebutuhan beras Indonesia tidak tergantung lagi dengan negara lain," katanya.

Cornelis mengatakan bahwa generasi muda saat ini harus cerdas, sehingga harus bisa terhindar dari pergaulan bebas dan jangan menikah terlalu muda.

"Saya juga minta generasi muda agar tidak terlibat dengan urusan-urusan seperti narkoba dan lain-lain," katanya.

Pada kegiatan itu juga, Cornelis dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Frederika Cornelis, di nobatkan sebagai Apak dan Uwek Generasi Berencana BKKBN Provisi Kalimantan Barat. Hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI dr Karolin Margret Natasa, para Kepala SKPD Provinsi Kalbar dan pejabat lainnya.

Di tempat yang sama, Kepala BKKBN Pusat Surya Candra Surapaty, berpesan agar generasi muda merencanakan masa depannya,

"Tujuan kita mengajak generasi muda Indonesia usia 10-24 tahun yang belum menikah untuk merencanakan masa depannya," katanya.

Generasi muda saat ini juga diharapkan bisa merencanakan kapan menyelesaikan kuliah, merencanakan kapan mengabdi di masyarakat, dan kapan menikah.

"Menikah harus berencana, bukan karena bencana, dan kita ajak generasi muda hindari menikah muda dan jangan lakukan seks sebelum menikah juga katakan tidak pada narkoba," tuturnya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016