Pontianak (Antara Kalbar) - Pangkalan Udara Supadio Pontianak menggelar latihan yang diberi nama sandi "Alap Gesit 2017", yakni pelaksanaan latihan Force Down dengan melibatkan unsur tempur pesawat Hawk dan unsur pangkalan.
    Dalam latihan tersebut, diskenariokan bahwa sebuah pesawat asing memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin. Informasi keberadaan pesawat asing ini terdeteksi oleh pantauan Satuan Radar (Satrad) 212 Ranai di Pulau Natuna, dimana pesawat tersebut berada di  utara pulau Kalimantan.
    Seketika dua unit pesawat tempur Hawk 200  Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak langsung diterbangkan untuk menindak pesawat asing tersebut. Dalam waktu kurang dari 14 menit, 2 pesawat Hawk 200 berhasil memaksa pesawat tanpa izin ini mendarat di Lanud Supadio, Selasa (28/2).
    Setelah dipaksa mendarat di Lanud Supadio, pesawat asing  yang diawaki oleh dua orang pilot ini langsung di amankan oleh sejumlah personel Polisi Militer Angkatan Udara (Pomau) dan dikawal ketat oleh sejumlah prajurit Paskhasau dengan persenjataan lengkap.
    Namun pada saat diperintahkan keluar dari Cockpit, salah seorang pilot berusaha melarikan diri. Dengan sigap, anggota Pomau dapat mengatasinya tanpa perlawanan yang berarti. Akhirnya kedua pilot asing ini digelandang ke kantor intelijen untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara pesawatnya langsung diperiksa dan diamankan. Hingga saat ini pesawat tersebut masih berada di Apron Lanud Supadio dengan penjagaan.yang ketat dan diberi police line oleh Pomau.
    Danlanud Supadio Marsma TNI Minggit Triibowo menyampaikan bahwa, pelaksanaan latihan puncak ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kesiapsiagaan Lanud Supadio dalam menghadapi berbagai tantangan tugas, salah satunya adalah pelaksanaan penindakan terhadap pesawat asing yang memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin atau pelaksanaan latihan Force Down.
    "Salah satu tugas Lanud Supadio adalah sebagai satuan penindak terhadap setiap pelanggaran wilayah udara Indonesia, oleh karena itu kita menguji kesiapsiagaan seluruh unsur yang ada di Lanud Supadio ini, baik itu unsur tempurnya maupun unsur pangkalannya. Kesiapsiagaan yang kita harapkan adalah kesiapsiagaan alutsista dan kesiapsiagaan personel sesuai dengan bidang tugas masing-masing," kata Danlanud pada saat latihan berlangsung.
    Selain pelaksanaan latihan Force Down, pada latihan puncak Lanud Supadio tahun 2017 ini juga diujikan kesiapan pesawat tempur Hawk dalam melaksanakan Bantuan Tembakan Udara (BTU) yang dilaksanakan melalui Latihan Pengendalian Tempur (Dalpur) dengan melibatkan prajurit Batalyon Komando 465 Paskhas.
    Latihan lainnya adalah pelaksanaan Combat Search And Rescue (Combat SAR) yakni latihan pencarian dan penyelamatan prajurit atau penerbang yang sedang berada di daerah pertempuran karena melaksanakan Eject dari pesawatnya  pada saat melaksanakan misi operasi udara.
    Pada latihan, Combat SAR ini menggunakan pesawat helikopter Super Puma dengan membawa sejumlah prajurit Paskhas serta pengawalan dua unit pesawat tempur. Latihan lainnya adalah menguji kesiapsiagaan prajurit Lanud Supadio dalam menghadapi Emergency Landing pada saat pesawat tempur menghadapi suatu permasalahan. Latihan ini melibatkan sejumlah unit pemadam kebakaran, tim medis dari rumah sakit dan personel Skadron Udara 1 dalam menganalisa dan memperbaiki kerusakan pesawat yang menyebabkan terjadinya emergency landing tersebut, latihan ini dikemas melalui latihan Crash Team.
    Latihan Puncak Alap Gesit 2017 ini merupakan latihan tingkat satuan yang melibatkan.seluruh satuan jajaran yang ada di Lanud Supadio. Lebih dari 200 personel terlibat langsung pada latihan yang berlangsung selama dua hari ini.



Pewarta: Mayor Sus Filfadri*

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017