Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Panitia Ujian Nasional Kalimantan Barat Kusnadi mengatakan terjadi penurunan dari hasil Ujian Nasional tingkat SMA/SMK/MA di provinsi itu pada tahun ini dibanding tahun 2016 lalu.

"Seperti yang kita ketahui, hari ini merupakan pengumuman hasil pelaksanaan UN untuk tingkat SMA/SMK/MA. Namun, dari perolehan nilai rata-rata hasil UN ini terjadi penurunan dibanding tahun 2016 lalu," katanya di Pontianak, Selasa.

Kusnadi mencontohkan, penurunan nilai tersebut terjadi pada nilai rata-rata mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SMA/MA. Nilai yang diperoleh 68,82, kategori nilai C, kemudian, untuk jurusan IPS, misalnya, nilai rata-rata yang diperoleh siswa 58,21 dengan kategori C.

"Begitu juga untuk SMK nilai rata-rata yang diperoleh siswa yakni 63 dengan kategori C, sebaliknya yang mengalami kenaikan untuk mata pelajaran kompetensi dengan nilai rata-rata 70,96 dengan kategori B," tuturnya.

Namun, lanjutnya, justru terjadi kenaikan pada nilai kompetensi di SMK, dimana nilainya lebih baik dari mata pelajaran umum.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu laporan rekap dari sekolah untuk melihat kelulusan tahun ini, agar mengetahui pasti, berapa persen tingkat penurunan atau kenaikannya.

"Saat ini yang bisa dilihat dari nilai peroleh ujian nasional hanya nilai rata-rata untuk mata pelajaran," katanya.

Kusnadi menuturkan turunnya itu bisa saja disebabkan karena hasil ujian nasional tidak menjadi penentu kelulusan. Penentu kelulusan itu justru di tangan satuan pendidikan (sekolah.red), dimana hasil Unas nanti dikolaborasikan dengan ujian sekolah berstandar nasional.

Menurutnya ketika ujian nasional tidak menjadi penentu kelulusan maka tidak ada motivasi bagi siswa untuk mendapatkan nilai terbaik.

"Karena tidak ada motivasi, jadi siswa menganggap unas itu biasa-biasa saja," ujar dia.

Karena itu ia berharap ke depannya pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang memberikan motivasi kuat bagi siswa agar tetap termotivasi untuk mengikuti ujian nasional.

Misalnya, lanjut dia, dari Kementerian pendidikan dan kebudayaan memberikan kesempatan bagi siswa dengan ranking 1 sampai 5 masuk tanpa tes ke perguruan tinggi.

"Ini apresiasi bagi siswa. Saya rasa jika dilakukan mungkin menjadi motivasi," kata Kusnadi. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017