Putussibau (Antara Kalbar) - Sejumlah warga Putussibau, Kapuas Hulu yang tergabung dalam Nasyiatul Aisyiyah menyuarakan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan dengan menyampaikan orasi di Bundaran Pancasila, Kota Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Akhir-akhir ini banyak terjadi tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan sehingga kami terpanggil untuk menyuarakan stok kekerasan tersebut, bahkan pelakunya justru orang-orang terdekat dan orang tua," kata Sekretaris Nasyiatul Aisyiyah Kapuas Hulu, Evi Fitriyani, ditemui disela-sela aksi damai stop kekerasan terhadap anak dan perempuan, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis (19/5).
Menurut Evi, berdasarkan data dari Dinas Sosial,Pemberdayaan Permpuan dan Perlindungan Anak Kapuas Hulu, bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan tersebut seperti KDRT, fisik dewasa, fisik anak, seksual dewasa, eksploitasi, penelantaran dan bentuk kekerasan lainnya.
"Kami minta korban kekerasan melapor kepada pihak berwajib, dan aparat penegak hukum dengan tegas menindak sesuai aturan yang berlaku," jelas Evi.
Sementara itu Ketua Pemuda Muhammadiyah Kapuas Hulu, Ahmad Yani menyatakan mendukung penuh aksi damai dalam menyuarakan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Dengan aksi tersebut diharapkan dapat menggugah hati pelaku kekerasan agar tidak mengulangi perbuatannya, dan meminta penegak hulum menindak tegas tindakan kekerasan tersebut," tutur Yani.
Dirinya juga mengatakan untuk menghindari kekerasan terhadap anak dan perempuan merupakan tanggung jawab bersama, baik lingkungan masyarakat, orang tua dan pemerintah.
"Intinya kami akan menyuarakan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kapuas Hulu dan secara umum di Indonesia," tegas Yani.
(T.KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Akhir-akhir ini banyak terjadi tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan sehingga kami terpanggil untuk menyuarakan stok kekerasan tersebut, bahkan pelakunya justru orang-orang terdekat dan orang tua," kata Sekretaris Nasyiatul Aisyiyah Kapuas Hulu, Evi Fitriyani, ditemui disela-sela aksi damai stop kekerasan terhadap anak dan perempuan, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis (19/5).
Menurut Evi, berdasarkan data dari Dinas Sosial,Pemberdayaan Permpuan dan Perlindungan Anak Kapuas Hulu, bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan tersebut seperti KDRT, fisik dewasa, fisik anak, seksual dewasa, eksploitasi, penelantaran dan bentuk kekerasan lainnya.
"Kami minta korban kekerasan melapor kepada pihak berwajib, dan aparat penegak hukum dengan tegas menindak sesuai aturan yang berlaku," jelas Evi.
Sementara itu Ketua Pemuda Muhammadiyah Kapuas Hulu, Ahmad Yani menyatakan mendukung penuh aksi damai dalam menyuarakan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Dengan aksi tersebut diharapkan dapat menggugah hati pelaku kekerasan agar tidak mengulangi perbuatannya, dan meminta penegak hulum menindak tegas tindakan kekerasan tersebut," tutur Yani.
Dirinya juga mengatakan untuk menghindari kekerasan terhadap anak dan perempuan merupakan tanggung jawab bersama, baik lingkungan masyarakat, orang tua dan pemerintah.
"Intinya kami akan menyuarakan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kapuas Hulu dan secara umum di Indonesia," tegas Yani.
(T.KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017