Putussibau (Antara Kalbar) - Pembantaian oleh penjajah Jepang yang terjadi di Mandor, Kalimantan Barat tahun 1944 menyimpan catatan kelam sejarah diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah dalam peristiwa 12 warga Kapuas Hulu menjadi korban.

"Beberapa tempat menjadi lokasi pembantaian oleh Jepang, namun yang paling besar terjadi di Mandor," kata Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Berkabung Daerah, di Makam Pahlawan Manalo Mara Juang, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis.

Menurut Nasir, pembantaian besaran-besaran di Mandor tersebut memakan banyak korban di antaranya warga Kapuas Hulu.

Ia menyebutkan, sebanyak 12 warga Kapuas Hulu menjadi korban pembantaian Mandor, yaitu Ahmad Dogom (Demang), J David (eks Kapten KNIL), Speek Spieder (eks Serma KNIL), Burger (pegawai), Cortleven (eks contraleur), HC Van der Woerd (eks contraleur), Kamerling (eks KNIL), Chan The Hen (pemuka masyarakat), Ahmad Diponegoro (kepala rumah sakit), Sunarjo Martowardoyo (pegawai rumah sakit), Raden Roro (ibu rumah tangga), dan Raden Ajoe (ibu rumah tangga).

"Kekejaman Jepang melakukan kerja paksa tanpa peri kemanusiaan juga merambah ke daerah pedalaman di Petikah, sekarang termasuk Desa Nanga Dua, Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu yang mengakibatkan ribuan orang meninggal," kata Nasir pula.

Menurut Nasir, peringatan Hari Berkabung Daerah bukanlah bertujuan untuk menimbulkan rasa benci terhadap bangsa Jepang, namun dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kepedulian dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai masalah yang melanda Bangsa Indonesia, khususnya Kapuas Hulu.

"Kepedulian dan kebersamaan harus terus ditingkatkan terutama dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran, ketelantaran, keterpencilan hingga bencana alam," kata Nasir.

Peringatan Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat 2017 tersebut mengangkat tema "Dengan memperingati Hari Berkabung Daerah 2017, kita lestarikan semangat kejuangan bangsa untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia".

(KR-TFT/B014)

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017