Pontianak (Antara Kalbar) - Bhabinkamtibmas Kelurahan Nyarumkop bersama Babinsa dan Manggala Agni melakukan patroli terpadu di daerah Wonosari, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.
"Tujuan dilaksanakannya patroli terpadu ini untuk menjangkau dan mengamankan desa rawan yang menjadi fokus kerja pencegahan kebakaran hutan dan lahan," kata Bhabinkamtibmas Kelurahan Nyarumkop, Singkawang Timur, Bripka Dedi Hartono, Selasa.
Menurutnya, tim patroli terpadu langsung turun di tingkat desa untuk melaksanakan kegiatan pencegahan mulai dari deteksi dini, pemetaan wilayah rawan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Kita laksanakan patroli terpadu dengan Bhabinsa dan Manggala Agni untuk memantau daerah-daerah yang rawan Karhutla. Sekaligus kita lakukan pendataan dan pemetaan serta memberikan imbuan kepada warga untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran lahan, hutan maupun perkebunan," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar simulasi penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Singkawang.
"Kegiatan ini berlangsung selama lima hari dari tanggal 17 sampai 21 Juli di Hotel Swis Belinn Singkawang," kata Kasubit Kurikulum Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB, Theodora.
Menurutnya, simulasi yang digelar merupakan program pemerintah pusat sebagai prioritas nasional di RPJMN. Yang mana diketahui, bahwa ada 136 kabupaten/kota yang dikategorikan intensitas bencana Karhutlanya cukup tinggi yang salah satunya adalah Kota Singkawang.
"Melalui program ini, kita memberikan pemahaman bagaimana kesiapsiagaan daerah dalam mengantisipasi ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
Disamping itu, pihaknya juga ingin melihat seperti apa mekanisme, pedoman dan protap yang ada dimasing-masing OPD agar terjadi sinergitas, sehingga apabila terjadi tanggap darurat bencana alam seperti Karhutla para instansi yang menangani sudah siap.
Menurutnya, penanganan Karhutla tidak hanya ditekankan kepada pemerintah saja, melainkan juga masyarakat dan pelaku dunia usaha. Oleh karena itulah, dalam kegiatan tersebut pihaknya pun mengundang kelompok masyarakat peduli api.
"Harapannya, setelah kita selesai menggelar simulasi ini mudah-mudahan daerah bisa membuat perencanaan kontijensi dan perencanaan operasi dalam menghadapi ancaman kabut asap yang lebih ril dan aktual," katanya.

(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rudi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017