Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat Mokhtar mengatakan pihaknya akan mengerahkan helikopter untuk melakukan pemantauan titik api di sejumlah kecamatan yang ada di kabupaten itu.

"Langkah ini dilakukan sebagai upaya dari BPBD Kabupaten Kubu Raya untuk meminimalisir terjadinya kabut asap yang saat ini sudah mulai menyelimuti daerah ini. Sampai, Kamis kemarin, kondisi kabut asap pada pagi hari sudah mulai mengganggu aktivitas masyarakat dengan jarak pandang sekitar 800 meter hingga 1 Kilometer dan hal itu masih terjadi sampai hari ini," kata Mokhtar di Sungai Raya, Jumat.

Dia menjelaskan, semakin tebalnya kabut asap di daerah itu dikarenakan saat ini Kalbar memang sudah memasuki musim panas. Terkait hal tersebut, Kabupaten Kubu Raya sebagai daerah rentan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sudah mulai melakukan antisipasi.

"Sebagai langkah antisipasi, kita sudah beberapa kali turun ke lapangan bersama Polsek, TNI, Manggala Agni, bersama BPBD Provinsi Kalbar guna memantau munculnya titik-titik api di sejumlah wilayah di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak," tuturnya.

Mohtar menambahkan, untuk kondisi di Bandara Supadio, sejumlah helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mulai diterbangkan dengan water boom terpasang untuk melakukan patroli mencari titik-titik api di sejumlah lokasi.

"Ini sebagai upaya, apabila ditemukannya ada titik api langsung bisa di esekusi dengan water boom, sehingga bisa diantisipasi secara dini terjadinya Karhutla yang berdampak pada kabut asap", paparnya.

Menurut Moktar Kabupaten Kubu Ryaa menjadi daerah paling rentan kebakaran dan penyebaran asapnya sangat cepat hingga bisa menyumbang gangguan asap ke negara tetangga.

"Makanya kita disini sangat antisipasi. Sebab, kalau daerah Kubu Raya ini ada kebakaran hutan atau lahan. Asapnya akan bisa sampai ke negara-negara tetangga, Malaysia dan Singapura terutama," tuturnya.

Untuk itulah, BPBD telah melakukan pemetaan terhadap Kubu Raya paling rawan Karhutla. Sebanyak 21 desa menjadi desa siaga bencana karhutla dari 6 kecamatan di Kubu Raya.

"Untuk daerah 21 desa dari 6 kecamatan seperti Kecamatan Kubu, Terentang, Sungai Ambawang, Sungai Kakap, Rasau Jaya dan Teluk Pakedai. Kita tetap sebagai daerah siaga bencana terutama pada musim panas seperti ini, sudah mulai memasuki kemarau," jelasnya.

Pihaknya juga terus mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan, mengingat di Kubu Raya cukup banyak lahan gambut yang tentu sangat mudah terbakar.

"Kalau sudah sampai terjadi bencana asap, tentu yang rugi masyarakat sendiri. Jadi, kita minta kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, walaupun alasannya untuk bercocok tanam," tuturnya.

(U.KR-RDO/R021)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017