Singkawang (Antara Kalbar) - Sejumlah instansi di Kota Singkawang yang menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyatakan siap menanggulangi Karhutla yang terjadi di wilayah kota setempat.

"Pada apel siaga Karhutla yang kita laksanakan Jumat kemarin, kita telah mengetahui sejauh mana kesiapan personel dan sarana prasarana baik perorangan maupun satuan dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan Barat," kata Staf Ahli Wali Kota Singkawang, Martinus Missa di Singkawang, Sabtu.

Menurutnya, kejadian Karhutla telah menjadi perhatian serius baik nasional maupun internasional. Hal ini mendorong dikeluarkannya instruksi Presiden RI No.11 tahun 2015 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Peningkatan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat sendiri, telah menyebabkan kerugian material yang cukup besar, kerusakan ekosistem dan terganggunya kegiatan perekonomian di daerah kita," tuturnya.

Bahkan dampaknya dirasakan oleh provinsi lain serta negara tetangga kita seperti Singapura dan Malaysia.

"Saya yakin, dampak Karhutla yang terjadi setiap tahun ini telah dirasakan langsung oleh sebagian besar kita yang hadir," katanya.

Menurut data yang dikeluarkan BKSDA Provinsi Kalbar, bahwa jumlah Hotspot yang ada di Kalbar pada umumnya telah mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 sebanyak 3.219, tahun 2014 sebanyak 5.277, tahun 2015 sebanyak 2.724, dan tahun 2016 sebanyak 1.565.

Dimana titik yang paling rentan adalah kawasan area peralihan lain (APL). Pada tahun ini data sementara dari aplikasi Android "Lapan Fire Hotspot" tanggal 2 Agustus 2017 menunjukkan fluktuasi titik api di Kalbar pada angka 13-28 Hotspot yang terkonsentrasi di daerah Kubu Raya, Kapuas Hulu, Ketapang dan Sintang.

"Kita harus segera akhiri bencana tahunan yang berdampak pada kesehatan masyarakat, aktivitas belajar di sekolah, aktivitas perkantoran dan pusat pelayanan masyarakat," katanya.

Kemudian, jadwal penerbangan dari dan ke Kalbar, hubungan luar negeri Indonesia dan negara lain, aktivitas ekonomi, kelestarian lingkungan hidup serta bidang kehidupan masyarakat lainnya.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017